RAN merupakan mahasiswa angkatan 2020.
"Artinya tentang kegiatan tersebut ditegur oleh MF, sehingga RAN merasa sakit hati sehingga Dia (RAN) melakukan mengapload postingan-postingan tersebut," ucapnya.
Polisi menjelaskan RAN sudah mengakui perbuatannya memposting cerita-cerita tersebut.
Dikutip dari Kompas.com, Ketua BEM FMIPA UNY Doni Setyawan membenarkan RAN sempat mendaftar anggota BEM dan tidak diterima dengan berbagai pertimbangan.
"(Tersangka RAN mendaftar) Di tahun ini, tahun 2023 ini. (RAN tidak diterima karena) ada pertimbangan hal lainya," ujarnya.
Terkait dengan korban MF yang dibekukan dari BEM FMIPA UNY, Doni Setyawan mengatakan setelah ada konfirmasi kebenarannya surat keputusan tersebut akan gugur.
"Pastinya kalau sudah ada konfirmasi kebenaran ini surat keputusan sebelumnya sudah gugur nanti akan dimunculkan surat keputusan baru, bakal tetap melanjutkan seperti biasanya pengurus BEM," ucapnya.
MF sebelumnya sudah membantah
MF merupakan pria tertuduh yang disebut sebagai pelaku pelecehan seksual yang sedang viral di UNY.
Mahasiswa semester 5 tersebut mengaku merasa difitnah dan dirugikan.
"Di sini saya izin klarifikasi bahwa saya tidak melakukan kekerasan seksual dan tidak pernah melakukan kekerasan seksual apapun itu kepada siapapun," ujarnya dikutip dari Kompas.com, Jumat (10/11/2023).
MF bahkan tak segan menempuh jalur hukum dan menunggu itikad baik dari pengunggah kabar tersebut.
Untuk membantah tuduhan tersebut, MF mengaku siap jika ponselnya harus diperiksa.
"Untuk tuduhan tuduhan tersebut seperti yang saya bilang mau dilakukan seperti apa silakan, cek HP saya maupun apa silakan ini dicek tidak ada chat apapun yang saya hapus silakan diperiksa," tambahnya.
Akibat dari unggahan tersebut, MF mengatakan saat ini dirinya mengalami berbagai hal yang tidak menyenangkan.
Ada orang mencarinya, mengancam, bahkan mendatangi kosannya.