Jasad Ayah dan Balita Membusuk

Kebaikan Ayah di Koja yang Jasadnya Ditemukan Membusuk Terkuak, Tiap Tahun Tak Pernah Absen Kurban

Penulis: Siti Nawiroh
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kebaikan seorang ayah bernama Hamka (50) yang ditemukan tewas membusuk bareng bayinya, Abid Qushayyi Akma semasa hidup terkuak.

TRIBUNJAKARTA.COM - Kebaikan seorang ayah bernama Hamka (50) yang ditemukan tewas membusuk bareng bayinya, Abid Qushayyi Akma semasa hidup terkuak.

Seorang warga bernama Muhammad Hasan (55) yang juga merupakan anggota DKM Masjid Nurul Islam di sekitar rumah Hamka menyebut, korban tak pernah absen berkurban setiap tahunnya.

Bahkan ayah dari Hamka merupakan salah satu pendiri masjid tersebut.

Untuk itu warga sangat terkejut mendapatkan kabar Hamka yang dikenal meiliki agen travel umrah ini tewas membusuk di rumahnya, Sabtu (28/10/2023).

Hamka membusuk bersama bayinya, sementara istri dan anak sulungnya ditemukan hidup di rumahnya di Koja, Jakarta Utara tersebut.

Hasan mengatakan, Hamka merupakan sosok yang taat beribadah.

"Pak Hamka ini merupakan jamaah aktif di masjid sini, support kegiatan di sini. Kurban juga setiap tahun beliau rutin, memang pernah menjadi remaja masjid juga seangakatan saya," ucap Hasan kepada TribunJakarta.com, Senin (13/11/2023).

Hasan mengatakan, Hamka kerap salat magrib, isya, subuh berjamaah di Masjid Nurul Islam.

"Saya sering melihat beliau salat di sini," kata Hasan.

Meski sering melihat Hamka, Hasan mengaku terbilang jarang mengobrol dengan korban.

Menurut Hasan, Hamka merupakan sosok yang pendiam.

"Kita memang jarang ngobrol, beliau pendiam. Misal abis salat, doa, yaudah pulang," sambungnya.

Hasan bercerita, ayah Hamka merupakan salah satu orang yang mendirikan masjid tersebut pada tahun 1995.

Saat itu warga mengajak Hamka untuk aktif berkegiatan di DKM Masjid Nurul Islam.

Seorang warga yang merupakan anggota DKM masjid mengungkap kebaikan Hamka semasa hidup. (Kompas.com dan Instagram)

"Alhamdulilah beliau cukup aktif saat remajanya. Sampai sekarang juga jamaah aktif," tutur Hasan.

Mendapatkan kabar Hamka meninggal dunia, Hasan mengaku kaget bahkan tidak percaya.

"Kita cukup kaget beliau jadi korban tidak mengira sama sekali. Namun ya kita hanya bisa mendoakan," tutur Hasan.

Hamka jadi penolong warga

Muzakir (55), tetangga sekaligus rekanan bisnis Hamka merasa begitu terpukul atas kematian tragis almarhum.

Muzakir yang sudah 3 tahun mengenal Hamka terkait urusan bisnis pembuatan bendera usaha travel umrah tak menyangka korban meninggal dalam kondisi begitu mengenaskan di rumahnya sendiri.

Muzakir sedih dan terpukul, pasalnya Hamka selama ini sering berbagi rezeki kepada dirinya di waktu-waktu susah.

Hamka rutin memesan bendera jika mendekati waktu-waktu berangkat umrah bersama para jemaahnya.

Tak jarang waktu pemesanan itu berbarengan dengan kondisi Muzakir yang sedang butuh uang.

"Terpukul juga saya, orangnya baik banget, rezeki ada aja. Pesenan (bendera) travel misalnya, itu ada aja duitnya, misalnya saya lagi nggak ada duit," kata Muzakir kepada TribunJakarta.com.

Muzakir mengaku terakhir kali bertemu Hamka pada 14 Oktober 2023 silam.

Muzakir (55), tetangga sekaligus rekanan bisnis Hamka Rusdi (55) merasa begitu terpukul atas kematian tragis korban. (TribunJakarta.com/Gerald Leonardo Agustino)

Kala itu, Muzakir ingat betul dirinya masih sempat mengerok badan Hamka yang mengeluh sedang sakit flu.

Setelah itu Muzakir tak pernah lagi bertemu dengan Hamka sampai akhirnya ada kabar duka tersebut.

Penyebab Hamka meninggal masih diselidiki polisi.

Tetangga sudah mulai penasaran dan bertanya-tanya apa kejadian yang menimpa Hamka hingga merenggut nyawanya dan bayinya.

Baca artikel menarik TribunJakarta.com lainnya di Google News

Berita Terkini