Cerita Kriminal

Motif Pengasuh di Batam Aniaya Balita hingga Tewas, Korban Tak Bisa Makan Karena Rahangnya Patah

Penulis: Rr Dewi Kartika H
Editor: Yogi Jakarta
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terkuak motif pengasuh di Kepulauan Riau, Batam berinisial BP menganiaya balita hingga meninggal dunia. Ternyata cuma karena masalah sepele.

TRIBUNJAKARTA.COM - Terkuak motif pengasuh menganiaya balita hingga meninggal dunia.

Diketahui peristiwa tersebut terjadi di Kepulauan Riau, Batam.

Seorang balita bernama Noel Bastian (3) meninggal dunia pada Selasa (14/11/2023).

Noel Bastian meninggal dunia karena dianiaya oleh pengasuhnya berjenis kelamin laki-laki berinisial BP.

Pada Minggu (12/11/2023) siang, BP menganiaya Noel Bastian dengan sadis.

Noel Bastian tak lama langsung kejang-kejang.

BP yang panik lantas membawa balita tersebut ke rumah sakit.

BP kemudian menelepon ibunda Noel Bastian, Agustina Nababan.

Ia berakting seolah-olah Noel Bastian kejang-kejang bukan karena perbuatannya.

Seorang balita berusia 3 tahun di Kepulauan Riau, Batam bernama Noel Bastian meninggal dunia setelah dianiaya oleh pengasuhnya berjenis kelamin laki-laki berinisial BP. (YouTube Inews)

Kala itu BP meminta Agustina untuk segera pulang dan menyusul ke rumah sakit.

"Cepat pulang anakmu masuk rumah sakit," ucap BP.

"Kenapa masuk rumah sakit? Kan tadi pagi saya antar masih sehat," kata Agustina.

"Enggak tahu dia kejang-kejang," jawab BP.

Noel Bastian menjalani perawatan selama tiga hari di rumah sakit.

Sayangnya, pada Selasa (14/11/2023), balita malang tersebut meninggal dunia.

Agustina yang merasa curiga dengan kematian Noel Bastian langsung melapor ke Polsek Batam.


Motifnya Sepele

Noel Bastian sudah diasuh selama dua bulan oleh BP yang berprofesi sebagai tukang tambal ban.

Setiap pagi biasanya ibunda Noel Bastian mengantarkan sang putra ke tempat BP.

Ternyata selama dua bulan diasuh oleh BP, Noel Bastian kerap menjadi korban penganiayaan.

"Dia memang sering aniaya korban, kurang lebih tiga kali," ucap Kapolsek Batam Kota AKP Sudirman.

Agustina Nababan mengaku pernah melihat luka lebam di punggung dan dada Noel Bastian.

Lalu setiap ditanya soal luka-luka tersebut oleh Agutisna, BP berdalih Noel Bastian terjatuh karena bermain bola.

Alasan atau motif BP menganiaya Noel Bastian ternyata hanya karena masalah sepele.

BP mengaku merasa kesal karena Noel Bastian kerap bermain jauh dan tak menuruti ucapannya.

"Noel nakal, saya pukul di dada, kaki, dan kepala," ucap BP saat diperiksa polisi di Polsek Batam.


Hasil Autopsi Menyedihkan

AKP Sudirman mengatakan berdasarkan hasil autopsi, Noel Bastian rahangnya patah.

Tak cuma rahang patah, balita itu juga mengalami pendarahan di kepala.

"Berdasarkan hasil autopsi rahangnya patah, kepalanya ada pendarahan," ucap AKP Sudirman.

AKP Sudirman menjelaskan akibat rahang patah, Noel Bastian sampai tak bisa makan hingga lambungnya kosong.

"Dokter mengatakan itu memang bukan penyebab kematian tapi pengantar," kata AKP Sudirman.

"Karena rahangnya patah dia tidak bisa makan," imbuhnya.

Noel Bastian kini sudah ditahan di Polsek Batam dan ditetapkan sebagai tersangka.

 

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini