Ayah Banting Anak di Muara Baru

'Awan Pergi ke Surga', Tetangga Takjub Lihat Langit Cerah Usai Pemakaman Anak Tewas Dibanting Ayah

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Warga mengabadikan langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru dan mengibaratkan kepergian K alias Awan (10) sebagai perjalanan ke surga, Kamis (14/12/2023).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PENJARINGAN - Sejumlah warga Muara Baru, RT 022 RW 017 Kelurahan Penjaringan, berkumpul di gang dekat rumah K alias Awan (10), anak yang tewas dibanting ayah kandungnya, Kamis (14/12/2023) sore ini.

Mereka berkumpul sembari menengadah ke langit, memperhatikan cerahnya horison dengan awan putih tebal tersinari cahaya matahari petang.

Warga setempat baru saja mengikuti penyambutan jenazah Awan di Musala Nurul Mujahidin, Muara Baru.

Sebagian juga sempat ikut salat jenazah menjelang pemakaman Awan di TPU Tegal Alur, Jakarta Barat.

Para tetangga yang tak ikut mengantarkan jenazah ke TPU lantas berkumpul di dekat rumah duka, sambil mengenang sosok Awan.

Tiba-tiba, ada seorang ibu yang mengajak warga lainnya melihat ke atas, memerhatikan langit sore ini.

"Lihat itu langitnya, lihat awannya tebal banget, cerah," celetuk seorang warga mengundang perhatian yang lainnya.

Salah satu sudut di gang sempit rumah Awan sejurus kemudian diramaikan warga.

Mereka sama-sama melihat ke langit yang memang terpantau sedang dalam kondisi cerah pada pukul 16.30 WIB tadi.

Semuanya merasakan kehilangan atas kepergian Awan.

Langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru diibaratkan warga sebagai kepergian K alias Awan (10) ke surga, Kamis (14/12/2023).
Langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru diibaratkan warga sebagai kepergian K alias Awan (10) ke surga, Kamis (14/12/2023). (1)

Mereka lalu mengibaratkan cerahnya langit sore ini, dengan awan tebal yang muncul, sebagai pertanda Awan pergi dengan tenang.

"Awannya tebal banget ya. Itu pasti si Awan lagi terbang ke surga," kata warga lainnya.

Awan adalah anak yang disayang banyak orang.

Bocah ini senang berbaur dengan tetangga, pasukan oranye, hingga beberapa polisi anggota Polsek Metro Penjaringan.

Meski putus sekolah, semangat Awan masih dapat dirasakan banyak warga di sekitar tempat tinggalnya.

Sosok Awan sebagai bocah yang rajin bergaul salah satunya diungkapkan Sumiati, tetangga korban.

Menurut Sumiati, banyak yang merasakan kesedihan atas kematian Awan.

"Banyak sekali warga sini yang merasa kehilangan ya, sedih," ucap Sumiati.

Warga memotret langit sore yang cerah di kawasan Muara Baru dan mengibaratkan kepergian K alias Awan (10) sebagai perjalanan ke surga, Kamis (14/12/2023).

Veny, seorang petugas PPSU Kelurahan Penjaringan, juga mengaku begitu terpukul mengetahui tewasnya Awan.

Bagi Veny, Awan adalah seorang anak yang periang dan gemar membantu, juga seringkali ikut membawa karung dan sampah yang diangkut petugas PPSU.

Veny dan teman-temannya petugas PPSU bahkan punya panggilan sayang kepada Awan.

"Dia itu bocilnya PPSU gitu, dia itu mainnya sama anak-anak PPSU, jadi dibilangnya bocilnya PPSU," kata Veny.

Semasa hidup, Awan kerap kali mendatangi posko petugas PPSU di kantor Kelurahan Penjaringan.

Veny pun sering mendapati Awan berjalan kaki sendirian di ketika dirinya sedang menyapu jalan.

Foto Awan mengenakan rompi petugas PPSU dan bergaya di atas gerobak motor Kelurahan Penjaringan. (Gerald Leonardo Agustino/TribunJakarta.com)

Awan lalu akan membantu membawakan karung maupun sampah yang baru saja dibersihkan Veny dari zona kerjanya.

"Dia kalau manggil kita mami, mami, gitu. Terakhir ketemu itu dia sudah nungguin saya di atas motor, mau ikut (bersih-bersih jalan)," ungkap Veny.

Awan tewas dianiaya ayah kandungnya Usman (44) pada Rabu (13/12/2023) siang sekitar pukul 14.00 WIB.

Usman tega memukuli, menendang, dan membanting anaknya lantaran kesal mengetahui korban menyerempet anak tetangga saat bermain sepeda.

Usai menganiaya korban, Usman sempat membawanya ke rumah sakit namun tak tertolong.

Atas kejadian ini, Usman segera diamankan aparat Polres Metro Jakarta Utara untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini