4 Anak Membusuk di Jagakarsa

VIDEO: Tampang Menunduk Panca Saat Reka Ulang Pembunuhan 4 Anaknya di Depan Puluhan Warga

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Rekonstruksi kasus Panca Darmansyah (40) yang membunuh empat anak kandungnya, Jumat (29/12/2023).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Annas Furqon Hakim

TRIBUNJAKARTA.COM, JAGAKARSA - Penyidik Polres Metro Jakarta Selatan menggelar rekonstruksi kasus Panca Darmansyah (40) yang membunuh empat anak kandungnya, Jumat (29/12/2023).

Rekonstruksi digelar di tempat kejadian perkara di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan.

Pantauan TribunJakarta.com, rekonstruksi dimulai sekitar pukul 13.50 WIB yang diawali adegan tersangka melakukan KDRT terhadap istrinya.

Penyidik menghadirkan Panca dalam rekonstruksi hari ini. Panca mengenakan baju tahanan berwarna oranye dengan kedua tangan yang diborgol.

Panca juga dikalungi sebuah papan yang bertuliskan tersangka.

Setelah diturunkan dari mobil tahanan, Panca langsung digiring masuk ke rumah kontrakan yang menjadi TKP.

Sementara itu, puluhan warga tampak berkumpul di sekitar TKP untuk menyaksikan jalannya rekonstruksi.

Panca terus menunduk seperti enggan menunjukkan wajahnya saat reka ulang di luar rumah.

Puluhan mata warga yang menyaksikan rekonstruksi kasus sadis itu seolah membuat Panca kehilangan nyali bahkan untuk mengangkat wajahnya.

Di sisi lain, sejumlah polisi terlihat melakukan penjagaan. Beberapa di antaranya membawa senjata laras panjang.

Perselingkuhan

Panca menyebut istrinya berselingkuh dengan tiga pria berbeda.

Perselingkuhan sang istri itu membuat Panca emosi dan gelap mata hingga tega membunuh empat anak kandungnya.

"Intinya saya cemburu dengan istri saya karena dia melakukan perselingkuhan, itu saja," ujar Panca di Polres Metro Jakarta Selatan, Kamis (21/12/2023).

Panca mengaku pertama kali mengetahui perselingkuhan itu ketika ia melihat chat mesra istrinya dengan pria lain.

Setelahnya Panca mencoba menelepon nomor telepon pria tersebut. Tak lama kemudian, nomor telepon Panca diblokir oleh pria yang menjadi selingkuhan istrinya.

"Lihat dari chat Whatsapp (perselingkuhan istrinya), lalu saya sempat telepon itu lakinya, nggak lama diblokir," ungkap dia.

Panca yang masih penasaran lalu mencoba meretas akun Instagram istrinya. Upaya itu berhasil dan ia mendapati sang istri berkirim pesan mesra dengan tiga pria.

"Di hari minggu saya hack IG istri saya. Baru saya lihat secara detail nggak cuma satu orang saja, ada kisaran tiga orang yang (chat) seperti suami istri," kata Panca.

Di sisi lain, Panca mengaku tidak menyesal telah membunuh empat buah hatinya. Ia justru menyesal tidak ikut tewas bersama anak-anaknya.

"Sangat menyesal sebenarnya, kenapa saya masih hidup saja. Mestinya saya juga ikut (tewas) dengan anak-anak," kata Panca.

Padahal, Panca mengaku sudah melakukan percobaan bunuh diri sebanyak lima kali sejak Minggu (3/12/2023) hingga Rabu (6/12/2023).

"Iya benar (mencoba bunuh diri). Tapi ternyata saya masih dikasih kehidupan dengan lima kali percobaan," ujar dia.

Adapun aksi pembunuhan keji itu terjadi rumah kontrakan yang ditempati Panca beserta istri dan keempat anaknya di Jalan Kebagusan Raya, Jagakarsa, Jakarta Selatan, Minggu (3/12/2023) siang.

Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan Kompol Henrikus Yossi mengatakan, Panca dan istrinya, DM, masih berkomunikasi beberapa jam sebelum peristiwa pembunuhan melalui aplikasi WhatsApp.

"Dalam percakapan tersebut, nuansa percakapannya adalah terjadi pertengkaran kembali. Tetapi melalui percakapan di WhatsApp," kata Yossi di Polres Metro Jakarta Selatan, Rabu (20/12/2023) malam.

Saat itu DM masih dirawat di RSUD Pasar Minggu, Jakarta Selatan setelah menjadi korban kekerasan (KDRT) oleh suaminya.

Sedangkan Panca berada di rumah kontrakan bersama keempat anaknya.

Hanya saja, Yossi tidak menjelaskan secara detail percakapan yang terjadi antara Panca dan istrinya.

Ia hanya menyebutkan komunikasi keduanya tidak berlanjut dan hal itu yang membulatkan niat Panca untuk membunuh anak-anaknya.

"Ada pembicaraan yang terputus, hal inilah kemudian semakin membulatkan tekad yang bersangkutan untuk melakukan aksi kejinya menghilangkan nyawa dari keempat anaknya," ujar Yossi.

"Jadi kekesalan ini yang bersangkutan sampaikan yang menjadi motifnya. Rasa cemburu, rasa kekecewaan ya. Dan komunikasi ini tidak berjalan dengan tuntas dan terputus sehingga kemudian membulatkan tekad yang bersangkutan," imbuh dia.

Pembunuhan

Adapun polisi menduga Panca telah menyusun rencana untuk menghabisi nyawa empat buah hatinya.

Panca pun hanya membutuhkan waktu beberapa jam untuk merencanakan pembunuhan keji itu.

"Dari hasil pemeriksaan kami, bahwa yang bersangkutan memiliki niatan dan merencanakan itu pada hari itu juga di pagi menjelang siang, di hari Minggu tanggal 3 Desember 2023," kata Wakasat Reskrim Polres Metro Jakarta Selatan, Kompol Henrikus Yossi, Senin (11/12/2023).

Sementara, pembunuhan pertama Panca terhadap anak bungsunya diperkirakan terjadi sekitar pukul 13.00 WIB.

Perkiraan waktu itu berdasarkan temuan video yang menampilkan jasad empat anak Panca. Catatan waktu dalam video itu menunjukkan pukul 14.00.

Polisi juga mengungkap bujuk rayu Panca sebelum membunuh empat anak kandungnya. Yossi mengatakan, Panca lebih dulu mengajak anak bungsunya ke kamar.

Saat itu Panca berdalih ingin menidurkan anaknya. Sedangkan tiga anak lainnya berada di ruangan lain.

"Yang bersangkutan ini melakukan aksi kejinya mulai dari anaknya paling kecil yang umur satu tahun. Saat itu dengan dalih ingin menidurkan anaknya," kata Yossi, Senin (11/12/2023).

Namun, Panca justru menghabisi nyawa anaknya dengan cara membekap hidung dan mulut korban menggunakan tangan kosong.

Untuk memastikan anak bungsunya sudah meninggal dunia, Panca menempelkan telinganya ke dada korban.

"Setelah diyakinkan sudah meninggal barulah aksi kejinya dilanjutkan ke anaknya yang ketiga. Begitu pula hal yang serupa dilakukan ke anaknya yang kedua hingga yang pertama," ujar Yossi.

"Bahwa ketika aksi kejinya itu dilakukan, dilakukan satu-satu. Jadi ketiga anak lain itu tidak mengetahui. Jadi satu per satu dilakukan secara bergiliran," tambahnya.

Ada pesan tertulis di lantai TKP penemuan jasad 4 anak di Jagakarsa. (Istimewa)

Setelah membunuh anak-anaknya, Panca menuju ke dapur untuk mengambil sebilah pisau dengan tujuan mengakhiri hidup.

"Tersangka ini mengambil pisau dapur dan selanjutnya mencoba untuk melukai dirinya dengan cara melukai pergelangan tangan kanan dan kirinya," kata Yossi.

Yossi menambahkan, Panca juga berusaha melukai perutnya menggunakan pisau dapur tersebut.

"Yang bersangkutan melukai bagian perutnya dengan cara menusukkan pisau dapur yang ditemukan pada saat olah TKP berada di sebelah badannya itu dipakai untuk menusuk perutnya," ujar dia.

Ia juga memastikan bahwa pesan berwarna merah yang tertulis di lantai rumah dibuat oleh Panca.

Panca menulis pesan "Puas Bunda Tx For All", itu dengan darahnya sendiri.

"Sempat juga dengan darah yang keluar dari badannya, yang bersangkutan membuat tulisan. Tulisan itu yang ditemukan tulisan di lantai rumah TKP tersebut. Selain itu yang bersangkutan juga sempat memvideokan perbuatannya setelah melakukan aksi kejinya. Lalu menunjukkan keadaan di dalam rumah tersebut," ungkap Yossi.

Adapun jenazah empat anak berinisial VA (6), SK (4), RA (3),dan AK (1) ditemukan pada Rabu (6/12/2023) sore.

Yossi mengatakan, Panca hanya berdiam diri di rumah setelah membunuh buah hatinya. Hal itu dilakukan Panca selama empat hari berturut-turut sejak Minggu hingga Rabu.

"Aktivitas daripada saudara PD dari hari Minggu, kemudian Senin, Selasa, dan ditemukan di hari Rabu, yakni yang bersangkutan hanya berdiam di rumah tersebut," kata Yossi.

Selama empat hari tersebut, lanjut Yossi, Panca juga tidak makan dan minum.

Itu lah sebabnya Panca meminta tolong kepada seorang tetangganya untuk membeli minuman.

"Yang bersangkutan juga tidak makan dan tidak minum karena pada tanggal 6 Desember pagi harinya meminta tolong kepada salah satu tetangganya untuk dibelikan minuman," ujar Yossi.

"Hal itu karena yang bersangkutan merasa lapar karena dari hari Minggu sampai Rabu yang bersangkutan tidak makan dan tidak minum dan melakukan upaya untuk bunuh diri," imbuhnya.

Baca artikel menarik lainnya TribunJakarta.com di Google News

Berita Terkini