TRIBUNJAKARTA.COM, JAKARTA - Pantas saja guru SMA di Semarang bernama Shoni Suprayoga tidak gengsi bekerja sampingan sebagai badut penghibur anak.
Pasalnya, penghasilan Shoni sebagai badut penghibur tidak main-main.
Bahkan, Shoni memiliku 15 karyawan karena perjuangannya sebagai badut penghibur.
Kisah Shoni yang kini memiliki penghasilan mencapai puluhan juta rupiah pe bulan itu berawal dari Ancol, Jakarta Utara.
Saat itu, ia ikut kerabatnya di Jakarta bekerja sebagai badut di kawasan Ancol.
Kini, Shoni yang berprofesi sebagai guru di Kota Semarang akhirnya bisa mewujudkan mimpinya memiliki pekerjaan sampingan sebagai badut hiburan.
Pekerjaan itu telah ia lakoni selama tujuh tahun.
Shoni dibantu sang istri yang juga bekerja sebagai guru untuk mengumpulkan aksesoris badut.
Mulai dari badut karakter, alat make up, hingga alat sulap sebagai modal untuk menghibur anak-anak di acara ulang tahun.
Kini buah dari kerja keras Shoni mulai menampakkan hasilnya.
Ia banyak menerima panggilan untuk mengisi acara hajatan, acara sekolah dan perpisahan.
Sebagai seorang guru, Shoni mengaku tidak malu sebagai Badut penghibur.
Sebaliknya ia mengaku senang karena bisa menghibur dan melihat tawa ceria anak-anak yang dihiburnya.
"Pekerjaan utama saya kan guru untuk sampingan saya milih Badut. Karena saya berpengalaman sejak lulus SMA pernah ikut saudara di Jakarta, terus ini ingin besar di Kota Semarang.
Karyawan kita kurang lebih 15 orang, untuk order tiap bulan kurang lebih 50-60 lokasi,” kata Shoni dikutip dari KOMPAS TV.