Pada sejarah Terminal Pulo Gebang, proyek ini diprakarsai oleh Dinas Perhubungan dan Transportasi Provinsi DKI Jakarta dan menghabiskan dana sebesar 450 miliar rupiah.
Terminal ini dibangun untuk menggantikan fungsi Terminal Pulo Gadung yang sudah tidak layak serta menghilangkan terminal bayangan di Jakarta yang selama ini menjadi penyebab kemacetan.
Terminal Pulo Gebang dibangun sebagai terminal percontohan di Indonesia karena menyediakan fasilitas transportasi yang nyaman, aman, dan aksesibel.
Meski sudah dibangun sejak tahun 2009, Terminal Pulo Gebang baru diresmikan 28 Desember 2016 tepatnya saat arus mudik Natal dan Tahun Baru.
Kemudian mulai akhir Januari 2017, seluruh bus antarkota (kecuali tujuan Jawa Barat) diwajibkan masuk ke Terminal Pulo Gebang untuk aktivitas naik dan turun penumpang.
Terminal Pulogebang juga terhubung dengan moda transportasi Transjakarta. Mulai 1 Februari 2017, PT. Transportasi Jakarta mengoperasikan empat rute baru bus feeder Transjakarta dari lima titik terminal di DKI Jakarta menuju Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur.
Saat ini Terminal Bus Terpadu Sentra Timur Pulo Gebang masuk ke dalam jenis terminal bus tipe A.
Letak Terminal Pulo Gebang berada di Kelurahan Pulo Gebang Kecamatan Cakung, Kota Jakarta Timur.
Saat ini Terminal Pulo Gebang menjadi terminal bus terbesar se-Asia Tenggara. Bentuk dan fasilitas Terminal Pulo Gebang pun seperti Bandara.
Terminal Pulo Gebang dibangun di atas tanah 9 hektare dengan 100 ribu meter persegi yang di antaranya berupa bangunan.
Terminal Pulo Gebang memiliki empat lantai dan dilengkapi dengan lift, eskalator, pintu otomatis, dan CCTV.
Di lantai pertama tedapat Masjid Darul Musyarifin yang bisa menampung 700 jemaah, area komersial, ruang loker, dan toliet.
Lantai dua digunakan untuk loket tiket bus AKAP, bus transjakarta, dan ruang pengumuman. Lantai tiga berisi foodcourt dengan 54 kios.
Sementara lantai empat menjadi kantor pengelola terminal dan ruang perwakilan PO bus dan control room.
Bangunan tersebut juga memiliki empat blok. Blok A berfungsi untuk tempat istirahat awak bus.Luas blok A mencapai 996 meter persegi.