Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Bima Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, CAKUNG - Kasus warga penderita demam berdarah dengue (DBD) akibat gigitan nyamuk aedes aegypti di Kecamatan Cakung, Jakarta Timur didominasi usia anak.
Camat Cakung, Fajar Eko Satrio mengatakan berdasar data kasus hingga 27 April 2024 dari 56 kasus warga terjangkit DBD 32 orang di antaranya merupakan anak usia 0-18 tahun.
"Mayoritas usia sekolah. Data kasus DBD pada 22-27 April 2024 ada 32 kasus usia 0-18 tahun, dan 24 kasus usia 18-60 tahun. Untuk usia 60 ke atas tidak ada kasus," kata Fajar, Selasa (30/4/2024).
Tingginya jumlah kasus menjadi catatan serius bersama untuk mencegah penyebaran DBD dengan meningkatkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) aedes aegypti.
Yakni dengan melakukan 3M atau menguras, dan menutup tempat penampungan air, mengubur barang bekas berinisial jadi tempat penampungan air, dan penanganan plus lainnya.
"Sekarang kita PSN tiga kali dalam satu minggu, di hari Selasa, Jumat, dan Minggu. Ini sudah lama, tapi karena puasa, lebaran, dan Pemilu jadi kurang fokus. Sekarang kita Gencarkan lagi," ujarnya.
Fajar menuturkan pihaknya juga sudah bersurat kepada masing-masing pengurus sekolah dan perusahaan di wilayah Cakung untuk ikut melakukan PSN mencegah DBD.
Khususnya pada penampungan air yang jadi tempat berkembang biak nyamuk aedes aegypti seperti bak mandi, dispenser, vas bunga, hingga barang-barang bekas.
"Kita sudah instruksikan seluruh kepala sekolah melakukan PSN di lingkungan masing-masing. Termasuk melibatkan anak-anak sekolah, Jumatik Cilik. Itu sudah ada programnya," tuturnya.
Sementara berdasar data Puskesmas Kecamatan Cakung, mayoritas warga terjangkit DBD kini menjalani perawatan di rumah karena tidak mengalami gejala buruk.
Kepala Puskesmas Kecamatan Cakung, Junaidah menuturkan hingga kini tercatat warga yang masih dirawat di rumah sakit karena terjangkit DBD sebanyak empat orang.
"Mereka kan (penderita DBD) kan kalaupun dirawat di rumah sakit paling tiga sampai empat hari. Rata-rata yang dirawat di rumah sakit sekarang sudah pulang, sembuh," kata Junaidah.