TRIBUNJAKARTA.COM - Pilkada Jakarta 2024 semakin bergejolak pada sepekan terakhir di akhir Mei 2024.
Muncul para jagoan baru dari berbagai kalangan, mulai militer sampai ketua umum partai, didorong berebut kursi eksekutif Jakarta.
Bursa calon gubernur hingga calon wakil gubernur di Jakarta pun semakin ramai.
Jenderal Dudung Didukung Prabowo Mania
Kelompok relawan Prabowo Mania 08 mendorong mantan Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal (Purn.) Dudung Abdurachman untuk maju pada Pilkada Jakarta 2024.
Menurut Ketua Umum Prabowo Mania 08, Immanuel Ebenezer, pengalaman sebagai KSAD dan pernah menjabat Pangdam Jaya menjadi modal ketokohan Dudung memimpin Jakarta.
“Kriteria utama seorang gubernur, adalah kepemimpinan. Mampu mengkoordinasikan semua potensi birokraksi untuk merencanakan dan melaksanakan pembangunan."
"Perjalanan karir Dudung yang meniti dari bawah hingga menjadi KSAD, sudah menjadi bukti kemampuan Dudung,” ujar pria yang kerap disapa Noel ini, Rabu (29/52024).
Menurutnya, modal ketokohan dan pengalaman Dudung di Jakarta cukup menjadi daya tarik agar ada parpol yang meminangnya di Jakarta.
Diketahui, nama Dudung mulai dikenal kala dia menjabat sebagai Pangdam Jaya pada Tahun 2020 silam.
Di mana saat itu, ia memerintahkan anak buahnya untuk mencopot baliho Front Pembela Islam (FPI).
Selang enam bulan usai pencopotan spanduk FPI dan Habub Rizieq Shihab, tepatnya pada 25 Mei 2021, karier Dudung semakin moncer dengan ditunjuknya ia menjadi Pangkostrad.
Tak lama kemudian, ia menjabat sebagai KSAD menggantikan Jenderal Andika Perkasa yang naik sebagai Panglima TNI.
“Kemapuan dan ketokohan Dudung Abdurachman tak perlu diragukan, maka sosok satu pantas dilirik para partai politik (parpol) untuk diusung menjadi calon. Soal elektrabilitas, mayoritas warga Jakarta tahu Jenderal Dudung, masyarakat tahu kemampuan Dudung ketika menjadi Pangdam Jayakarta,” kata Noel.
Eks Akticis 98 ini menilai Dudung mampu mengenali masalah dengan cepat, mampu mencari solusi dan bisa mengeksekusi.
"Sebab kalau soal rencana pembangunan untuk Jakarta, sudah terlalu banyak. Mulai dari rencana pemerintah daerah, pemerintah pusat, studi lembaga-lembaga asing, sudah tak terhitung jumlahnya. Maka yang diperlukan adalah kemampuan mengekselusi. Kalau tidak dilaksanakan, rencana akan tetap rencana," papar Noel.
Diketahui, sampai saat ini belum ada satupun parpol yang resmi mendeklarasikan calon yang akan diusungnya untuk Pilkada Jakarta 2024.