DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Pengakuan Lengkap Agus Pemilik Rumah yang Dibangun Pegi Setiawan Tapi Lebih Ingat Sosok Ini: Lucu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kolase Foto Agus Gunawan dan istri serta Pegi Setiawan. Agus Gunawan dan istrinya Riyana pemilik rumah di Bandung yang dibangun Pegi Setiawan akhirnya muncul ke publik.

TRIBUNJAKARTA.COM, BANDUNG - Agus Gunawan dan istrinya Riyana pemilik rumah di Bandung yang dibangun Pegi Setiawan akhirnya muncul ke publik.

Nama Agus muncul dari pengakuan ayah Pegi Setiawan, Rudi Irawan.

Sedangkan Pegi Setiawan telah ditangkap polisi setelah namanya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) kasus pembunuhan Vina Cirebon.

 

Rudi mengungkapkan Pegi bersama dirinya dan para kuli bangunan lain saat kejadian pembuuhan Vina di Cirebon pada Sabtu 26 Agutus 2016.

"Pegi di proyek ngumpul sama anak anak, saksinya banyak," cerita Rudi kepada Dedi Mulyadi, Anggota DPR RI terpilih yang juga Youtuber, di akun Kang Dedi Mulyadi Channel, diunggah Minggu (26/5/2024).

Bahkan, Rudi mengatakan, pemilik rumah yang dibangun oleh Rudi dan Pegi 2016 silam juga siap bersaksi.

"Mereka (teman Kuli) siap bersaksi, dan yang punya pak Rumah bernama Pak Agus siap juga bersaksi, waktu di hari kejadian juga saya pastikan anak saya berada di sana, nggak ada libur kerja nonstop," tuturnya.

Kini Agus muncul ke publik dan membuat pengakuan terkait pembangunan rumahnya di Kabupaten Bandung.

Agus bercerita perkenalannya dengan Rudi Irawan. Agus mengatakan dirinya bekerja di toko aksesoris motor di Taman Kopo.

Rudi kerap berbelanja di Taman Kopo. "Mas Rudi kayaknya ada pekerjaan di sekitar Taman Kopo. Saya sedang mencari tukang untuk rumah ini, tahun 2016 sebelum Agustus antara Juni-Juli," kata Rudi dikutip TribunJakarta dari Youtube Pengacara Toni, Senin (3/6/2024).

Akhirnya Agus dan Rudi bersepakat. Rudi membangun rumah milik Agus Gunawan.

"Ini bangun dari 0, upahnya saja, material dari kita," kata Agus.

Agus bercerita kesepakatan dengan Rudi yang dipanggil Pardi sebesar Rp 80 juta. Namun di pertengahan proyek, kesepakatan dengan Rudi diubah.

Dimana dari delapan menjadi empat kuli bangunan karena keuangan Agus tidak mencukupi.

"Dua bulan lebih masih kontrak 8 orang. Mulai September pengurangan," katanya.

Kemudian, Agus menggunakan jasa orang lokal bernama Herman sehingga kuli bangunan yang membangun rumahnya menjadi lima sampai proyek tersebut selesai.

Selain itu, Agus menuturkan tidak selalu mengawasi proyeknya. Pasalnya, ia tetap harus bekerja di Taman Kopo.

Sehingga Agus melihat hasil pekerjaan para kuli bangunan pada sore hari. Ia juga mengakui lebih intens berkomunikasi dengan Rudi untuk mengetahui perkembangan pembangunan rumahnya.

Namun setelah kasus pembunuhan Vina Cirebon, Agus mengatakan telah mengingat wajah Pegi, Robi dan Ibnu.

Pengacara Toni pun sempat memperlihatkan foto ketiganya kepada Agus. "Pegi pernah kerja disini," katanya.

"Pegi betul pernah kerja di sini. Cuma saya enggak tahu, Pegi datang pertama atau pergantian," imbuhnya.

Agus mengakui dirinya lebih mengingat Ibnu dibanding Pegi Setiawan. Ia memiliki kesan terhaap kuli bangunan itu. Mengenai kontrak kerja, Agus menuturkan tidak memakai bukti formalitas saat menjalin kesepakatan dengan Rudi Irawan.

"Saling kenal saja, kepercayaan. Perjanjiannya lisan, saling percaya saja," ujarnya.

Ia pun tidak berkomentar mengenai keterlibatan Pegi Setiawan dalam kasus pembunuhan Vina Cirebon. Termasuk, apakah melihat Pegi pulang ke Cirebon atau tetap di Bandung.

"Saya enggak standby," ujarnya.

Sementara, istrinya Riyana mengatakan Pegi bekerja hingga proyek rumah itu selesai. Pegi bersama adiknya dan ayahnya pulang pada bulan November 2016.

"Pak rudi sama dua anaknya," kata Riyana.

Kesaksian Bondol

Sebelumnya, Suharsono alias Bondol, rekan kerja Pegi Setiawan memberikan pengakuan lengkap melihat jasad Vina dan Eky saat pulang kampung ke Cirebon.

Bondol lalu bercerita awal bekerja di Bandung. Ia mengaku diajak Pegi Setiawan menjadi kuli bangunan di kota tersebut.

"Pegi ngajak pergi. Mas Bondol kerja enggak? nganggur. sudah berangkat aja ke Bandung," kata Bondol menirukan ucapan Pegi Setiawan.

Bondol menyetujui ajakan Pegi Setiawan. Ia akhirnya berangkat ke Bandung bersama adik Pegi Setiawan, Robi Setiawan.

Namun, Bondol hanya bekerja selama seminggu. Ia tidak betah bekerja sebagai tukang plester di sana.

Alasan Bondol terkait kondisi air. "Air buat mandi, jadi pulang saja," kata Bondol dikutip dari Youtube Kang Dedi Mulyadi Channel, Kamis (30/5/2024).

Akhirnya pada Sabtu 27 Agustus 2016, Bondol pun pulang ke Cirebon. Ia mendapatkan gaji sebesar RP 120 Ribu per hari.

Kepada Dedi Mulyadi, Bondol juga bercerita selama disana tidur bersama rekan sesama kuli bangunan yakni Pegi Setiawan, Robi Setiawan, Ibnu dan Parman.

Selama bekerja, Bondol mengaku panggilan Pegi bukanlah Robi.

"Saya langsung pulang setelah dikasih (gaji) oleh mandor. Dipotong makan sisa Rp 600 ribu," katanya.

Malam harinya, Bondol diantar oleh Ibnu, Robi dan Pegi ke jalan raya untuk naik angkot menuju Terminal Leuwi Panjang.

Dari terminal, Bondol memutuskan naik bus Goodwill menuju Cirebon.

"Tiketnya Rp100 ribuan," ucapnya. Ia ingat pulang dari Bandung ke Cirebon pada pukul 20.00 WIB.

Dedi Mulyadi bertanya kenapa Bondol ingat pulang pada Sabtu 27 Agustus 2016.
Bondol menyebutkan adanya kecelakaan yang ternyata kasus pembunuhan Vina Cirebon dan Eky di Fly Over.

Pasalnya, Bondol sampai Cirebon pada pukul 23.00 WIB. Ia turun dari bus di pinggir jalan tol.

Kemudian keluar jalan tol melalu celah di sisi tol. Sementara lokasi Vina Cirebon dan Eky tewas berada di Fly Over atas jalan tol.

Saat itu, Bondol naik tangga dan melihat keraimaian di fly over.

"Lihat ada orang kecelakaan. Ya lihat dua-duanya dari jarak jauh," katanya.

Setelah melihat peristiwa itu, Bondol pulang jalan kaki ke rumah dan bertemu anak istri.

Beberapa hari kemudian, Bondol melihat berita pembunuhan Vina Cirebon dimana pelakunya tertangkap.

Ia lalu mengunjungi rumah Pegi Setiawan untuk main. Namun, Bondol terkejut mengetahui rumah Pegi Setiawan digerebek polisi.

Bondol sempat bertemu ibunda Pegi Setiawan, Kartini. "Pegi kan masih di Bandung, motornya dibawa dua," katanya.

Bondol mengatakan saat itu Pegi Setiawan tidak ditangkap.

Baru-baru ini, Bondol mengetahui adanya DPO kasus pembunuhan Vina Cirebon bernama Egi alias Perong.

Bondol mengatakan rekannya bernama Pegi Setiawan tidak pernah dipanggil Perong. "Panggilannya Pegi," katanya.


Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Berita Terkini