"Tapi tim penyidik yang baru ini mampu diungkapkan dan dituntaskan sama sekali tidak punya hubungan penyidik sebelumnya," ujar Yusuf. kami punya optimisme atas profesionalisme dan transparansinya tim penyidik saat ini
Dalam kasus pembunuhan Subang ini, kata Yusuf, lokasi tempat kejadian perkara sudah rusak.
Namun, berkat kecermatan dan ketelitian tim penyidik, terungkap siapa pelakunya.
"Kasus Subang itu, sebagian barang bukti sudah rusak tapi dengan kecermatan dan ketelitian mereka menyisir kembali, barbuk-barbuk yang ada, merekonstruksi kembali tkp akhirnya terungkap siapa pelakunya," katanya.
Pernyataan dari Kompolnas tersebut ditanggapi biasa saja oleh kuasa hukum Pegi Setiawan, Marwan Iswandi.
Menurutnya, ia meragukan tim penyidik yang dinilai memiliki track record bagus.
"Tidak juga, saya pesimis," katanya.
Ia beralasan karena kasus Subang itu bukan keberhasilan dari tim penyidik.
Pasalnya, ada kemunculan pengakuan dari saksi terkait kematian itu.
Setelah mendengar pengakuan tersebut, tim penyidik Polda Jawa Barat baru beraksi.
Marwan tidak mempermasalahkan siapa yang menyidik kasus kliennya.
"Siapapun namanya, silakan. Kami tetap berkeyakinan sampai detik ini Pegi Setiawan tidak terlibat dalam kasus pembunuhan ini," katanya.
"Kasus ini terlalu dipaksakan," pungkasnya.
Diprediksi Pegi menang
Ibarat pertandingan sepakbola, pihak penyidik memiliki 'tradisi' selalu memenangkan praperadilan yang diajukan pihak penggugat.
Namun, 'pertandingan' kali ini bisa berbeda di kasus pembunuhan Vina dan Eky.