"Batu-batu yang digunakan para terpidana untuk melempari korban pun enggak ada. Enggak ada batu di daerah situ (tempat nongkrong mereka)," tambahnya.
Tonton kesaksian Aep berulang-ulang
Kegeraman Fery terhadap Aep berawal dari viralnya Film Vina: Sebelum 7 Hari yang tayang di bioskop.
Fery sempat memercayai bahwa para terpidana yang dijebloskan ke bui memang pelaku sebenarnya.
Pada suatu malam, Fery menyaksikan kesaksian Aep yang tayang di Youtube.
Ia mulai menaruh curiga dengan kesaksian Aep yang dinilainya janggal.
Untuk memastikan apa yang disampaikan Aep, Fery sampai memutar berulang kali tayangan tersebut.
Fery seketika mulai mempertanyakan kesaksian Aep soal detik-detik para pelaku menyerang Vina dan Eky.
"Aep beli rokok? di warung jam setengah 10, saya mikir tuh, kan saya juga perokok aktif. Enggak ada warung pada saat itu. Lalu saya komentar tuh di kolom komentar minta dipertemukan," ujarnya.
Memang sudah ada jalannya, Fery dipertemukan dengan Dedi Mulyadi saat sedang mencari sarapan dengan anaknya.
Kebetulan, saat itu, Dedi Mulyadi sedang mengkroscek kesaksian Aep saat peristiwa itu terjadi.
Fery pun bertemu dengan Dedi di sekitar Gang Bakti II.
Dia lalu membantah kesaksian Aep dan ingin bertemu dengannya.
Aep pantas dibui
Eks Kabareskrim Polri, Komjen Pol (Purn) Susno Duadji menyebut dua saksi kejadian, Melmel dan Aep memberikan keterangan yang bohong belaka.
"Saksi yang pertama muncul kan namanya Melmel, kalau saya belum meriksanya saja sudah tahu pasti bohong ya. Yang kedua yang paling bohong lagi, Aep," katanya pada Sabtu (1/5/2024).
Bahkan, Susno Duadji terang-terangan bahwa Aep pantas untuk masuk penjara gara-gara kesaksiannya.