Pasalnya saat ia mengambil pesanan, pengirim tengah berkerumun bersama rekan-rekannya berada di pinggir jalan raya.
"Saya tuh punya perasaan enggak enak, karena di sepanjang gang itu sebelum pick up (ambil pesanan), banyak sekali orang yang terlihat menyeramkan seperti preman," kata MR.
Bukan hanya nampak seperti preman, beberapa dari mereka juga ada yang tengah mencatat sesuatu dalam posisi duduk dan berdiri.
Namun lantaran hendak mencari aman, MR berupaya diam dan menerima saja paket kiriman Naldo. Tetapi, ia tidak lantas membuka isi barang tersebut dan memfotokannya.
Ia langsung tancap gas dan pergi mengantar paket Naldo yang terbungkus plastik hitam itu.
"Kemudian saya bawa barang itu, sekitar 1 sampai 2 kilometer saya cek barang itu karena perasaan saya enggak enak, kemudian saya buka isinya 1 botol Aqua tanggung, sama mi," jelas MR.
Hal yang aneh pun terlihat. Di mana, MR melihat jika mi instan tersebut dalam kondisi terbuka.
Di dalamnya, terdapat benda mencurigakan yang ia pastikan bukanlah bumbu mi instan.
"Tapi kotak kecil berwarna hitam. Saya enggak tahu," jelas MR.
Untuk informasi, usai paket itu dibawa ke Polsek Palmerah, Jakarta Barat, penyidik dari Satres Narkoba Polres Metro Jakarta Barat langsung memeriksanya.
Tatkala dibuka, benar saja bungkusan hitam yang terdapat di dalam mi instan itu adalah narkoba jenis sabu yang dilipat dalam plastik klip kecil ukuran 1 gram.
Adapun usai kejadian tersebut, baik pengirim maupun penerima langsung hilang tak ada kabar. Nomor mereka pun dinyatakan tidak aktif. Kini, para pelaku masih dalam pengejaran aparat kepolisian. (Wartakota)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya