Tahanan Lapas Bulak Kapal Tewas Tergantung, Sipir dan Teman Satu Sel Diperiksa Polisi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Lapas Kelas IIA Bekasi di Jalan Pahlawan, Kelurahan Aren Jaya, Kecamatan Bekasi Timur, Kota Bekasi.

Laporan wartawan TribunJakarta.com Yusuf Bachtiar 

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI TIMUR - Polres Metro Bekasi Kota masih terus menyelidiki kasus tahanan bernama Zainal Arifin Nasution alias ZAN (26) yang tewas tergantung di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIA Bekasi, Bulak Kapal, Bekasi Timur. 

Kepala Satuan Reserse Kriminal Polres Metro Bekasi Kota, AKBP Muhammad Firdaus, mengatakan, penyidik telah memeriksa sejumlah saksi. 

Mereka terdiri dari adik kandung, saudara, dua orang sipir atau petugas Lapas Bulak Kapal serta sesama tahanan satu sel dengan ZAN. 

"Saat ini masih dalam proses penyidikan, total sudah ada lima orang saksi yang sudah diperiksa," kata Firdaus. 

Pihaknya tak menutup kemungkinan bakal ada saksi lain yang diperiksa, hal ini untuk mencari fakta terkait kasus meninggalnya tahanan ZAN. 

"Tentunya kita akan lakukan pemeriksaan saksi saksi lainnya untuk mendukung bukti yang ada," tegas dia. 

Pihaknya sejauh ini masih menunggu hasil ekshumasi, jenazah ZAN diautopsi setelah sempat dimakamkan di kampung halaman di Kabupaten Tapanuli Tengah, Sumatera Utara. 

"Hasil autopsi dari kegiatan ekshumasi belum keluar, kami akan koordinasi dulu dengan tim dokter dari RS Bhayangkara Medan," jelas Firdaus. 

Tahanan ZAN ditemukan tewas tergantung di kamar jeruji Lapas Kelas IIA Bulak Kapal, Jalan Pahlawan, Bekasi Timur, Kota Bekasi pada Minggu 19 Mei 2024. 

Jasad ZAN ditemukan tergantung dengan cara leher dijerat menggunakan kain handuk di kamar mandi tahanan. 

Pada saat pertama ditemukan, perwakilan pihak keluarga sempat menolak untuk dilakukan autopsi dan memilih untuk memulangkan jenazah ke kampung halaman. 

Setibanya di kampung halaman, keluarga inti ZAN merasa janggal dan melaporkan kematian anggota keluarga terkait dugaan penganiayaan. 

Bukti-bukti yang membuat keluarga curiga yakni, percakapan terakhir ZAN yang sempat menghubungi kakaknya minta dikirimkan uang Rp3 juta.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini