TRIBUNJAKARTA.COM - Pengacara, Muchtar Effendi mencuri perhatian pada sidang praperadilan Pegi Setiawan melawan Polda Jawa Barat (Polda Jabar) terkait kasus Vina Cirebon, pekan lalu.
Ia tampil tegas membela Pegi dengan suara lantang saat bertanya kepada saksi maupun ahli yang dihadirkan.
Pertanyaan yang runut menyasar kejanggalan proses penersangkaan Pegi sampai membuat pengunjung sidang riuh tepuk tangan.
Terlebih, penampilannya yang gagah dengan setelan jas dan dasi serta sisiran klimis membuatnya jadi sorotan di antara kuasa hukum lain.
Belakangan diketahui, Muchtar merupakan mantan prajurit TNI Angkatan Darat (AD).
Dia bahkan pernah mejadi anak buah Presiden terpilih Prabowo Subianto pada Operasi Mapenduma, Papua.
Saat itu, Prabowo menjabat Danjen Kopassus. Sedangkan Muchtar prajurit dari Batalyon Infanteri 330.
Muchtar membeberkan latar belakangnya di TBI saat diwawancara anggota DPR RI terpilih yang juga Youtuber, Dedi Mulyadi.
Pada 1991 Muchtar lolos pendaftaran TNI jalur Tamtama.
"Saya itu dulunya TNI Angkatan Darat Kostrad di Batalion kalau dulu namanya ya Batalon Infanteri Lintas Udara 330 yang ada di Cicalengka," kata Muchtar di video unggahan channel Youtube 'Kang Dedi Mulyadi Channel', tayang Selasa (9/7/2024).
Muchtar sempat menjalani pendidikan penerjunan di Kopassus pada tahun 1992.
Tahun 1994-1995, Muchtar ditugaskan ikut operasi di Timor Timur.
Saat itu, dia di bawah pimpinan Komandan Pleton, Tandyo Budi Revita.
Tandyo sendiri kini berpangkat Letnan Jenderal (Letjen) dan menjadi orang nomor dua di AD.
"Bapak Wakasad sekarang ini itu Danton saya waktu di Timor Timur," kata Mucthar tersenyum.