DPO Kasus Vina Cirebon Ditangkap

Rekan Kuak Eky Pecandu Obat Terlarang dan Miras, Belagu Saat Nyetir Motor, Pitra: Jangan Asal Bunyi!

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAKARTA.COM  -Rekan Eky, Fransiskus Marbun mengungkap kebiasaan anak Iptu Rudiana.

Frans, sapaan akrab Fransiskus, menyebut Eky pecandu obat-obatan terlarang dan minuman keras.

Kebiasaan Eky itu berdampak saat kekasih Vina itu mengendarai sepeda motor.

Diketahui, kasus tewasnya Eky dan Vina Cirebon pada tahun 2016 kembali menjadi sorotan publik.

"Kalau dibilang Eky peminum, iya Eky peminum, pemakai juga," kata Frans dikutip TribunJakarta.com dari Youtube TVOneNews, Selasa (20/8/2024).

Frans menyebut rekannya tersebut kerap mengonsumsi obat-obatan terlarang. Namun, dirinya tidak mengetahui jenis obat-obatan terlarang tersebut.

"Sepecandu itu. Saya enggak makai sih, saya enggak pernah makai jadi enggak tahu apa," kata Frans.

Saat insiden tewasnya Eky dan Vina di Flyover Talun Cirebon, Sabtu 27 Agustus 2024, Frans tidak mengetahui rekannya yang memiliki nama lengkap Muhammad Rizky Rudiana itu menenggak miras atau tidak.

Tetapi, ia mengetahui Eky mengajak penjaga warung Warpat atau warung depan SMAN 4 Cirebon untuk membeil minuman keras.

"Yang saya tahu dari penjaga warung itu Eky sempat minta dianterin untuk beli minuman. Karena tukang warung tahu tempatnya gitu kan jadi dianterin," imbuh Frans.

Menurut Frans, rekannya itu kerap sudah memakai obat terlarang saat nongkrong bersama dirinya.

Ia lalu menunjukkan gaya berkendara Eky yang kerap menenggak miras dan obat-obatan terlarang.

lihat foto KLIK SELENGKAPNYA: Momen Pegi Setiawan Ngobrol Bareng Drummer Slank Bimbim. Tak Sangka Satu Pesawat.

"Kalau nyetirnya belagu gitu kalau di depan teman-temannya sih di depan teman-temannya doang," imbuh Frans.

"Jadi kayak kalau orang Cirebon bilangnya kan kayak ngegitik gitu loh kayak kanan kiri kanan kiri gitu zigzak gitu dan itu pun kalau menurut saya itu yang dia lakukan itu selalu di depan teman-temannya doang," sambung Frans.

Meskipun Eky kerap mabuk-mabukan dan mengonsumsi obat-obatan terlarang, Frans menuturkan temannya itu selalu pulang ke rumahnya dalam keadaan aman.

"Maksudnya enggak pernah jatuh dan segala macam," tuturnya.

Frans lalu mengatakan dirinya awalnya mendapat kabar bahwa peristiwa yang menimpa Vina dan Eky merupakan kasus kecelakaan lalu lintas. Hal itu berubah setelah adanya insiden kesurupan di Cirebon.

Linda merupakan sosok yang kesurupan usai Vina Cirebon tewas. Frans mengatakan kasus itu berubah menjadi pembunuhan.

"Setelah yang kesurupan itu viral itu satu Cirebon kayaknya tahu semua deh soal video rekaman suara yang saya tahu dulu cuma rekaman suara doang kalau videonya enggak ada cuma rekaman suaranya doang," kata Frans.

Selain itu,  Frans juga baru mengetahui bahwa Liga Akbar sempat mengakui adanya pelemparan terhadap Vina dan Eky.

Liga Akbar, kata Frans, dibawa Eky ke Warpat. Frans tidak mengenal secara dekat Liga Akbar.

"Bahkan Liga Akbar pun saya baru tahu Jadi Saksi di 2016 itu baru tahu setelah dia nongol di TV kemarin di tahun 2024 itu kemarin," katanya.

Frans mengaku belum pernah bertemu Iptu Rudiana hingga saat ini setelah kejadian tewasnya Vina dan Eky pada tahun 2016.

Frans lalu diperiksa penyidik Bareskrim Polri setelah kasus ini kembali viral pada tahun 2024.  Penyidik bertanya kepada Frans mengenai peristiwa di Warpat saat malam kejadian. Kemudian kepemilikan helm dan sepatu milik Frans yang dipinjam oleh Eky.

"Kalau soal diperiksanya itu tuh paling tandatangan di Bareskrim doang sih kayak soal sosial media itu kan di dipegang sama mereka kan kayak Facebook Instagram akun Google," ujarnya.

Bantahan Kubu Rudiana

Sementara kuasa hukum Iptu Rudiana, Pitra Romadoni membantah pernyataan Frans mengenai sosok Eky merupakan pecandu obat-obatan terlarang dan minuman keras.

"Saya ingin sampaikan kepada teman dia ini agar asal jangan bunyi gitu karena kita berpatokan kepada data, bukti dan fakta yang ada," kata Pitra Romadoni.

Pitra menegaskan jasad Eky telah dua kali menjalani pemeriksaan kondisi fisik luar maupan dalam. 

Kemudian, visum terhadap Eky juga telah dikaukan pada tanggal 27 Agustus 2016.

"Untuk memperkuat dalil itu adalah pembunuhan ya penyidik telah melakukan ekshumasi ya dalam artian pembongkaran makam untuk dilakukan otopsi," kata Pitra.

Pitra menuturkan hasil otopsi terhadap Eky tidak ditemukan adanya minuman keras dan obat-obtan terlarang.

"Yang disampaikan oleh temannya itu saya kira itu adalah karang-karangan dia aja," kata Pitra.

Pitra menuturkan hasil autopsi serta ekshumasi akan menemukan data bila Eky menenggak minuman keras dan obat-obatan terlarang. 

Oleh karena itu, Pitra Romadoni mencurigai rekan-rekan Eky ini diciptakan oleh oknum yang tidak bertanggungjawab. 

"Kalaupun seumpamanya tuduhan itu yang mereka lakukan itu seperti yang disampaikan oleh siapa yang mengaku teman ini terbukti ya ya siapa namanya si Frans ini ya tentu harus tentu setelah dilakukan otopsi itu ditemukan itu," katanya.

Pitra juga menuturkan rekan Eky seharusnya menyampaikan ke penyidik bila memiliki bukti atau fakta terkait peristiwa Eky dan Vina.

"Bukan malah dia koar-koar menyesatkan publik gitu loh," katanya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini