Komentar laind atang dari seorang The Jakmania yang memakai jersey Persija Jakarta berwarna oranye.
"Setuju bangat Anies, asal jangan Ridwan Kamil. Kota ini ga boleh didukung jangan sama orang Jawa Barat.
"Anies bagus pinter dermawan, baik hati, mantep lah buat Jakarta. berlanjut lagi," tambahnya.
"Paling penting mencintai Persija. paling dikangenin bisa ke tribune bareng kalau sama pak Anies," tuturnya.
Ketum The Jakmania Singgung Panggilan & Demokrasi
Ketua Umum The Jakmania, Diky Soemarno sempat menyinggung soal munculnya sejumlah nama menjadi Bakal Calon Gubernur Jakarta.
Meski tak menyebut nama secara gamblang, Diky Soemarno dalam unggahan di akun Twitternya, mengatakan bila Jakarta adalah kota dengan demokrasi yang tinggi.
Selain itu, daya tarik setiap individu untuk memimpin Jakarta sangat besar.
Jakarta yang pernah berstatus sebagai Ibu Kota Negara memiliki daya tarik dan juga sorotan besar bagi siapapun kepala daerah yang memimpin.
"Jakarta adalah kota dengan Demokrasi yang tinggi. Bahkan kalau mau melihat pancasila dan konsep Bhinneka Tunggal Ika, lihatlah The Jakmania," tulis unggahan dari Diky Soemarno di akun Twitternya.
"The Jakmania heterogen, kecintaan bukan berdasarkan kesukuan. Tapi Persija menjadi simpul persatuan. Jaga Jakarta!," tambahnya.
Selain itu, Diky Soemarno juga menyinggung soal panggilan 'bang' bukan 'kang' ketika berada di Jakarta.
Panggilan 'bang', menurutnya, melambangkan sapaan untuk kakak laki-laki.
"Selamat pagi Jakarta. Sapaan di Jakarta itu “bang”, bukan kang," ujar Diky Soemarno.
"Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), "bang" dijelaskan sebagai kata sapaan untuk kakak laki-laki. Biasanya digunakan di wilayah Jakarta dan sekitarnya," katanya.
Selanjutnya, Diky Soemarno spesifik mengirimkan pesan kepada seorang Bakal Calon Gubernur, Ridwan Kamil soal panggilannya ketika berada di Jakarta.