TRIBUNJAKARTA.COM - Adu ide soal kebijakan mulai mengemuka satu demi satu antar kontestan di Pilkada 2024.
Pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur Jakarta, Pramono Anung-Rano Karno mengatakan stadion Jakarta International Stadium (JIS) tidak bisa dinikmati secara gratis oleh masyarakat umum.
Namun, mereka menilai kebijakan untuk menggratiskan angkutan umum Jaklingko bisa dilakukan.
"Waktu kemarin ditanya, setuju enggak kalau JIS gratis. Enggak mungkin gratis bagaimana operasional, udah deh jangan janji-janji muluk lah. Sebetulnya selain itu, kita perlu training camp jangan berpindah jauh dengan home base," kata Bang Doel, sapaan Rano Karno seperti dikutip dari Metro TV yang tayang pada Senin (2/9/2024).
Kendati memuji pembangunan JIS di era Anies, Rano Karno menyayangkan keterbatasan lahan parkir dan sulitnya akses menuju ke sana.
"Cuman maaf, saya salut dengan Bang Anies membangun JIS ini, itu kan tanah BMW zaman Betawi dulu dengan situasi yang sulit, landscape-nya sulit bisa jadi stadion seperti itu, wow. Cuman memang transportasinya tidak cocok dengan karakter kita. Itu mungkin kemarin yang, saya minta maaf, mungkin alfa atau terlupakan," tambahnya.
Namun, ada upaya realistis pasangan Pramono-Rano dari segi transportasi di Jakarta yang bisa digratiskan.
Mereka juga akan membuat angkutan umum di Jakarta menjadi Jaklingko demi menghapus sistem angkutan umum kejar setoran.
"Atau udah deh semua (angkutan umum) jadi Jaklingko aja lah, enggak kebut-kebutan, enggak kejar setoran. Jadi gratis aja, karena Jaklingko sangat dibutuhkan dia bisa masuk ke daerah kecil, karena dia bahasanya angkot, dia feeder untuk kelas-kelas yang kecil.
"Misalnya sistemnya itu tap, begitu mati tap-nya jadi problem lagi sopirnya bagaimana dia report. Artinya, coba kita cari sistem yang enggak bikin ribet masyarakat jakarta. Sangat bisa digratiskan (Jaklingko)," pungkas Rano.
Pertarungan tipis-tipis antar kontestan dalam pilkada Jakarta 2024 mulai terjadi.
Belakangan, gagasan baru calon gubernur Jakarta Ridwan Kamil yang mau membangun apartemen di atas bangunan pasar disenggol oleh lawannya, Pramono Anung.
Menurut Pramono, gagasan kang Emil itu, sebutan Ridwan Kamil saat memimpin Jawa Barat, sudah bukan hal yang baru.
Di masa kepemimpinan Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok lah, ide itu sudah dilaksanakan.
Ridwan Kamil mulanya berusaha menawarkan gagasan baru untuk mengimajinasikan kembali Jakarta.
Program-program yang akan ditawarkan di Jakarta seperti sahabat lansia bagi siswa sekolah dan apartemen di atas sungai serta pasar untuk mengakali kepadatan penduduk.
Hal itu mengemuka di bincang-bincang Golkar Institute bertajuk ”Kepemimpinan Transformatif Berbasis Karya” di Kantor DPP Golkar, Jakarta, Jumat (30/8/2024).
Di kesempatan itu, Ridwan Kamil diundang sebagai pengisi materi bagi calon-calon pemimpin daerah.
Menurut Ridwan Kamil, seorang pemimpin harus berani menawarkan gagasan baru sebagai bentuk inovasi.
Salah satunya adalah ekosistem pekerjaan yang dekat dengan tempat tinggal.
Ini berawal dari keresahan terkait banyaknya warga yang kerja jauh dari tempat tinggalnya.
”Kalau bisa juga tinggal bekerja sebisa mungkin di satu wilayah, itu lebih baik, walaupun belum bisa semuanya dipraktikkan. Terus tadi harga mahal, tanah, pengin tinggal di tengah kota, kita ada gagasan apartemen di atas pasar, di atas stasiun, di atas jalan. Kalau di luar negeri, kan, sudah biasa ya,” katanya seperti dikutip dari Kompas.id.
Tempat tinggal yang berada di atas ruang publik bisa hadir sebagai siasat keterbatasan lahan Jakarta.
Dengan akses yang dekat dengan tempat tinggal, para pekerja punya waktu lebih banyak bersama keluarga dan tidak ”menua di jalan”.
Selain itu, ongkos transportasi yang biasanya dikeluarkan juga dapat ditabung atau diinvestasikan.
Bukan hal baru
Menanggapi gagasan mantan gubernur Jawa Barat tersebut, Pramono Anung menanggapinya dengan biasa saja.
Sebab, ide itu bukan barang baru di Jakarta.
Ahok sudah lebih dulu mewujudkan ide itu di Jakarta.
Bahkan, Pramono Anung mengaku akan melakukan hal serupa Ahok di Jakarta jika dirinya terpilih.
Masalah hunian, kata Pramono, juga turut menjadi perhatian dirinya dengan Bang Doel, panggilan Rano Karno.
"Program seperti itu sebenarnya sudah dilakukan Pak Ahok. Bahkan, bukan hanya perumahan. Pak Ahok sudah membangun sebagian Rumah Sakit Tarakan di atas rawa-rawa. Jadi, menurut saya, bukan hal yang baru. Pasti juga akan dilakukan oleh siapa pun, termasuk saya pasti akan melakukan itu," ucapnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya