TRIBUNJAKARTA.COM - Lembaga Survei Indonesia (LSI) dan Poltracking Indonesia melakukan survei elektabilitas cagub-cawagub Jakarta dengan rentang waktu yang hampir bersamaan.
Survei LSI dilakukan pada 6-12 September 2024, sedangkan Poltracking pada 9-15 September 2024.
Hasilnya, tidak jauh berbeda, namun tetap ada selisih, utamanya soal elektabilitas paslon.
Angka elektabilitas ini memberi gambaran awal soal paslon paling berpotensi menjadi pemimpin Jakarta.
Seperti diketahui, Pilkada Jakarta 2024 diikuti tiga paslon. Mereka pun sudah mendapat nomor urut.
Nomor 1 Ridwan Kamil-Suswono. Paslon tersebut diusung Koalisi Indonesia Maju (KIM) Plus berisi 14 partai Gerindra, PKS, Golkar, Demokrat, NasDem, PSI, PKB, Gelora, PBB, Perindo, PAN, PPP, PKN serta Garuda.
Nomor 2 paslon independen, Dharma Pongrekun-Kun Wardhana Abyoto. Paslon ini memenuhi persyaratan dukungan 677.468 KTP warga Jakarta.
Nomor 3 Pramono Anung-Rano Karno, diusung PDIP dan Hanura.
Survei LSI menunjukkan dominasi elektabilitas pasangan Ridwan Kamil (RK)-Suswono di Pilkada Jakarta.
Hal itu terlihat dari jawaban responden pada pertanyaan paslon yang akan dipilih jika Pilkada Jakarta diadakan hari ini.
Survei LSI ini sendiri digelar pada 6-12 September 2024.
Pada pertanyaan soal keterpilihan dan simulasi tiga paslon, RK-Suswono paling banyak dipilih, 51,8 persen.
Sedangkan paslon Pramono Anung-Rano Karno dipilih 28,4 responden.
Paslon independen Dharma Pongrekun-Kun Wardana Abyoto hanya mendapat elektabilitas 3,2 persen.
Elektabilitas Dharma-Kun lebih kecil dari angka golput yang mencapai 3,9 persen dan angka responden yang belum menentukan jawaban, 12,8 persen.