Viral di Media Sosial

3 Fakta Santri di Aceh Disiram Air Cabai oleh Istri Pimpinan Ponpes, Menjerit-jerit dalam Bak Mandi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Viral santri di Aceh diduga disiram air cabai oleh istri pimpinan ponpes.

TRIBUNJAKARTA.COM - Miris! Seorang santri mengalami kekerasan oleh istri dari pimpinan pondok pesantren, tempatnya mengenyam pendidikan, di Aceh. 

Dengan tega, pelaku menyiram air cabai ke tubuh anak malang itu. 

Sontak, sekujur tubuh sang anak terasa seperti terbakar karena dampak dari air cabai. 

Dalam video yang beredar, si anak menjerit-jerit menahan perih akibat disiram air cabai. 

Ia menangis hebat.

Terlihat perempuan berkerudung mengusap-usap tubuh anak berkepala plontos itu menggunakan sabun di kamar mandi. 

Saat diusap-usap, tubuh sang anak tak bisa diam.

Ia terus menjerit-jerit dan menangis kesakitan. 

Sejurus kemudian, ia ngibrit  ke bak mandi berisi air. 

Santri itu pun membiarkan seluruh tubuhnya terendam air. 

Namun, meski sudah berendam, nyatanya rasa terbakar masih dirasakan anak itu.

Ia terus menangis dalam bak mandi. 

Berikut tiga fakta yang telah dihimpun TribunJakarta.com. 

1.  Diamankan Polisi

Korban penyiraman air cabai berusia 15 tahun lalu melaporkan kasus itu ke Polres Aceh Barat pada Selasa (1/10/2024) malam. 

Dari laporan itu, polisi meringkus NN (40), seorang istri pimpinan sebuah pondok pesantren atau dayah di Desa Pante Ceureumen, Aceh Barat lantaran diduga menyiram air cabai kepada santri yang masih anak-anak. 

"Pelaku kita amankan karena diduga melakukan kekerasan terhadap seorang santri di sebuah pondok pesantren," ujar Kasat Reskrim Polres Aceh Barat, Iptu Fachmi Suciandy di Meulaboh pada Rabu (2/10/2024) seperti dikutip Kompas.com. 

Polisi kini masih melakukan pemeriksaan terhadap NN guna menindaklanjuti kasus dugaan penyiraman air cabai yang diduga dilakukan oleh pelaku pada Senin (30/9/2024) dalam sebuah pesantren di Kecamatan Pante Ceureumen, Kabupaten Aceh Barat.

2. Dugaan melakukan kesalahan

Diduga santri itu disiram air cabai oleh istri pimpinan ponpes karena melakukan kesalahan. 

Namun, polisi masih menggali keterangan lebih lanjut. 

“Kami masih meminta keterangan saksi terkait kasus ini,” ujar Iptu Fachmi Suciandy.

3. Kini dalam perawatan

Santri yang menjadi korban penyiraman air cabai mengaku masih mengalami rasa panas dan kesakitan di tubuhnya. 

Setelah mengetahui kejadian yang menimpa anak tersebut, pihak keluarga menjemputnya dari ponpes. 

Kabarnya, keluarga membawa sang anak ke rumah neneknya untuk menjalani perawatan.

Dihukum karena merokok

Korban dihukum karena ketahuan merokok di lembaga pendidikan tersebut.

Menurut informasi yang diperoleh, tindakan penyiraman air cabai itu dilakukan istri pimpinan ponpes berinisial NN (40).

Akibat dari perlakukan NN tersebut, korban merasakan sakit yang parah, termasuk rasa panas di bagian tubuhnya.

Korban harus dijemput oleh keluarganya dan dirawat oleh neneknya setelah mengalami kesakitan akibat insiden tersebut.

Video yang beredar di media sosial menunjukkan kondisi santri yang menangis kesakitan saat dibersihkan oleh keluarganya menggunakan sabun mandi.

Polres Aceh Barat memeriksa wanita berinisial NN, istri pimpinan salah satu dayah di Kecamatan Pante Ceureumen, Aceh Barat.

Wanita ini diperiksa sebagai terlapor atas dugaan menyiram air cabai terhadap seorang santri berusia 13 tahun di dayah tersebut, Senin (30/9/2024). 

Terlapor melakukan hal ini sebagai hukuman karena santri ini ketahuan merokok, sehingga kasus yang videonya itu sudah viral tersebut dilaporkan pihak keluarga korban ke Polres Aceh Barat, Selasa (1/10/2024) malam. ` 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Berita Terkini