TRIBUNJAKARTA.COM - Ahmed Al Kaf, wasit pemimpin laga Bahrain Vs Timnas Indonesia yang ramai dihujat karena memelarkan waktu tambahan atau injury time dianggap tidak salah.
Setidaknya hal itu berdasarkan penilaian pengamat sepak bola, Anton Sanjoyo, saat berbicara di program Sapa Indonesia Pagi Kompas TV, Jumat (11/10/2024).
Ahmed Al Kaf itu dibantu dengan Abu Bakar Al Amri (Asisten Wasit 1), Rashid Hamed Ali Al Ghaithi (Asisten Wasit 2), serta Qasim Matar Al-Hatmi (Fourth Official) pada laga lanjutan putaran ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia, Jumat (11/10/2024).
Al Kaf membuat kecewa bahkan geram masyarakat pecinta sepak bola Indonesia lantaran kepemimpinannya.
Saat injury time sudah ditentukan selama enam menit, dan posisinya Tim Garuda unggul 1-2, Al Kaf tidak juga meniup peluit panjang.
Sampai waktu sudah melewati menit 96, pertandingan tetap berjalan.
Akhirnya pada menit 99, Bahrain berhasil mencetak gol dan menjadikan kedudukan imbang 2-2, barulah Al Kaf meniup peluit tanda berakhirnya laga.
Ragnar Oeratmangun dan kawan-kawan sontak protes ke wasit, begitupun juga para pelatih.
Namun hasil akhir tetap tidak berubah.
Di media sosial, warganet ramai-ramai menghujat Al Kaf dengan berbagai kata kasar dan kekecewaan.
Menurut Anton Sanjoyo, masyarakat Indonesia pantas kecewa, namun keputusan wasit tidak bisa disalahkan.
Anton menjelaskan, injury time dari ofisial keempat di pinggir lapangan sifatnya hanya anjuran.
Wasit di lapangan tetap yang menentukan akhir laga.
"Boleh saja berperasaan begitu ya, karena sangat-sangat menyakitkan, sudah leading 1-2 sampai menit 90 plus berapa gitu, kemudian disamakan kedudukannya setelah lewat dari added time yang dianjurkan. Saya harus katakan, dianjurkan oleh inspektur pertandingan atau fourth official."
"Nah, persoalannya adalah siapa yang berhak menentukan waktu pertandingan itu. Dianjurkan fourth official 6 menit, tapi wasit memutuskan sampai dengan 10 menit ya kalau gak salah, sampai hampir 100."