"Dan ada salah satu orang (belum bisa disebutkan namanya) yang meminta kru kapal untuk menghidupkan AC agar rombongan berteduh didalam kapal karena kondisi cuaca sangat panas," katanya.
Sementara itu, Dir Reskrimum Polda Malut, Kombes Asri Effendy mengatakan sebanyak 10 orang korban luka ringan juga sudah dimintai keterangan.
"Kemudian juga meminta keterangan kepada para korban yang alami luka ringan, di mana korban yang alami luka ringan sekitar 10 orang," kata Asri Effendy.
Ia menuturkan, selain Polda Maluku, Mabes Polri juga membantu melakukan penyelidikan.
"Kita juga dibantu Puslabfor Bareskrim, Mabes Polri mengirimkan 3 personel dan sementara perjalanan ke Ternate. Dan 3 personel dari Bidlabfor Direskrimum Polda Sulut," ujar Asri, dikutip dari TribunTernate.com.
Sejumlah ahli, lanjut Asri, juga turut dimintai keterangan untuk menguak penyebab terbakarnya speedboat tersebut.
"Sehingga mendapatkan fakta yang sebenarnya agar kesimpulan kita sesuai dengan didukung dengan alat-alat bukti baik keterangan saksi keterangan ahli dan alat bukti lainnya di lapangan," lanjut Asri.
Asri menuturkan, sebanyak 22 orang korban sudah berhasil dievakuasi.
Enam di antaranya meninggal dunia, termasuk Benny Laos.
"Korban yang telah dievakuasi sebanyak 22 orang. Dan yang ditanyakan meninggal 6 orang, di mana 2 jenazah telah dibawa ke Sula, 1 ke Luwuk, 1 ke Taliabu, dan 2 ke Ternate," ujar Kabid Humas Polda Malut, Kombes Bambang Suharyono.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya