Doktrin Sudirman Saat Lecehkan Anak-anak di Panti Asuhan, Sebut Sebagai Pelajaran Sebelum Menikah

Editor: Siti Nawiroh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terungkap doktrin yang dilakukan Sudirman saat melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak di panti asuhan Tangerang.

TRIBUNJAKARTA.COM - Terungkap doktrin yang dilakukan Sudirman saat melakukan pelecehan seksual kepada anak-anak di panti asuhan Tangerang.

Kepada salah satu anak, Sudirman bahkan mengatakan apa yang dilakukannya merupakan suatu pembelajaran pernikahan.

Mulanya dijelaskan sahabat lama, Dean Desvi, Sudirman melakukan pelecehan kepada anak-anak yang masih di bawah umur.

Anak-anak yang masih belum mengerti hal berbau seksual itu pun dikelakui Sudirman.

Sudirman memanfaatkan kepolosan anak-anak tersebut untuk memenuhi nafsu bejatnya.

"Mereka itu diajari dari kecil, cium salim, pipi kanan, kiri, bibir," ucap Dean Desvi dikutip dari YouTube Ngobrol Asix, Minggu (27/10/2024).

"Mereka kan bertanya kok sampai harus bibir? (Sudirman) mengatakan kasih sayang ayah kepada anaknya," sambungnya.

Pertanyaan-pertanyaan itu pun terus dilontarkan para korban yang kebingungan dengan sikap Sudirman.

Sudirman pun memberikan doktrin pelecehan itu merupakan pembelajaran korban sebelum nanti menikah.

"Ketika anak remaja bertanya 'abi ngapain? Kok harus begini?', 'Iya gapapa ini pelajaran buat kamu kalau kamu nanti nikah, jadi harus abi ajarin dulu'," ujar Dean Desvi terisak.

Kerap wara-wiri di televisi, tak banyak orang yang tahu kalau Sudirman yang karib disapa Abi Sudirman rupanya seorang pelaku pelecehan seksual di Panti Asuhan.

Selain Abi Sudirman dan Yusuf, ada satu pelaku lagi yang masih buron bernama Yandi. 

Dari hasil penyelidikan sementara, korban Abi Sudirman dan dua pengasuh di panti asuhan tersebut juga ada yang orang dewasa.

Mirisnya, Yusuf yang merupakan pengasuh di Panti Asuhan Darussalam An-Nur merupakan korban pelecehan Abi Sudirman.

Dendam yang memupuk di hati Yusuf membuatnya gelap mata dan melampiaskannya ke para anak-anak di panti asuhan tersebut.

Kapolres Metro Tangerang Kota, Kombes Zain Dwi Nugroho, mengatakan para tersangka memiliki orientasi seksual menyimpang.

"Jadi (korban) dia mulai kena itu pada saat mereka anak-anak. Bukan pada saat dia dewasa. Tetapi sejak anak-anak dia sudah mendapat kekerasan seksual oleh pelaku ini," ucapnya dikutip dari Tribunnews.

Bahkan, Panti Asuhan Darussalam An-Nur hanya memiliki akta pendirian yayasan yang diterbitkan tahun 2006.

"Dari hasil koordinasi dengan Dinas Sosial bahwa untuk yayasan tersebut saat ini hanya memiliki akta pendirian yayasan tahun 2006 dan sampai saat ini belum didaftarkan ke Dinas Sosial Kota Tangerang," ujarnya.

Yayasan panti asuhan ini turut diduga memalsukan data anak yatim agar mendapat donatur.

Puluhan anak yang tinggal di panti asuhan ada yang dari keluarga kurang mampu, namun dipalsukan datanya menjadi anak yatim.

"Kami mendapatkan informasi bahwa adanya adanya penutupan informasi bahwa status anak itu, karena ada anak-anak ini yang masih mempunyai orang tua, namun dikatakan bahwa anak ini anak yatim piatu," bebernya.

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Berita Terkini