Cerita Kriminal

Untungnya Pedagang Minuman Ini Tolak 'Loker' Oknum Pegawai Komdigi di Bekasi, Dugaannya Tak Meleset

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAKARTA.COM, BEKASI - Muhammad Noer (52) dan anaknya bernasib mujur. 

Jika saja Noer menerima tawaran lowongan kerja (loker) untuk anaknya dari pegawai Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi), barangkali ceritanya bakal beda. 

Terbayang di depan matanya nanti, sang anak bakal terseret ke dalam jeratan hukum. 

Sebab, pegawai Komdigi yang sempat menawarinya pekerjaan itu baru-baru ini ditangkap jajaran Polda Metro Jaya. 

Ia bersama 10 orang lainnya yang bekerja di sebuah ruko tiga lantai di Jalan Rose Garden V, Bekasi Selatan, Bekasi, Jawa Barat pada Jumat (1/11/2024) terlibat praktik judi online. 

Mereka diduga justru melindungi bandar judi yang ingin 'dimusnahkan' presiden Prabowo Subianto karena merusak bangsa. 

Beruntung, Noer, yang berdagang minuman di dekat ruko itu, akhirnya menolak tawaran sang tersangka.

Anaknya kala itu sempat ditawari pekerjaan untuk menjadi pegawai administrasi di ruko, yang dijadikan sarang judi online dengan gaji Rp 2 juta per bulan. 

Namun, Noer menolak karena ia sudah menaruh kecurigaan sejak awal bahwa aktivitas di kantor satelit itu ilegal. 

"Ternyata dugaan saya benar," kata Noer pada Jumat (1/11/2024). 

Noer sebenarnya sudah tahu bahwa para pegawai yang bekerja di ruko tersebut berasal dari Kementerian Komdigi. 

Pasalnya, salah satu tersangka sudah pernah mengaku sebagai mitra Komdigi. 

"Namun, saya curiga karena pakaian para pegawainya tidak pernah rapi," katanya. 

Digeledah polisi

Polda Metro Jaya baru-baru ini menggeledah sebuah ruko di kawasan Grand Galaxy, Jalan Garden, Kota Bekasi, Jumat (1/11/2024).

Penggeledahan itu dilakukan terkait kasus judi online yang melibatkan oknum pegawai dan staf ahli Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi).

Halaman
1234

Berita Terkini