Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta Basri Baco mengakui, anggaran Rp 10 ribu per porsi untuk program Makan Bergizi Gratis bisa jadi tidak cukup di Jakarta.
Apalagi jika makan bergizi gratis tersebut harus memenuhi syarat empat sehat lima sempurna.
Sebab, harga bahan pokok di Jakarta terbilang cukup tinggi dibandingkan daerah lain.
“Tergantung di dalam makan siang bergizi tersebut porsinya seberapa banyak, itemnya berapa banyak. Kalau mesti masuk empat sehat lima sempurna, ada susu, ya mungkin rasanya (anggaran Rp 10.000) kurang,” ucapnya saat, Selasa (3/12/2024).
Meski demikian, anggaran Rp 10.000 per porsi itu bisa saja mencukupi bila penyedia makan bergizi gratis dikontrak jangka panjang.
Menurutnya penyedia makan bergizi gratis tersebut paling tidak harus dikontrak kurang lebih selama setahun.
“Kalau kontrak banyak, artinya dia menyiapkan sekian juta porsi. Berarti kan dia menyiapkan banyak bahannya, belinya sekaligus, bisa kontrak dengan petani misalnya, bisa ngantur itu, itu sih cukup, bisa,” ujarnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengumumkan anggaran makan bergizi gratis sebesar Rp 10.000 dari rencana awal Rp 15.000.
Hal ini disampaikan Prabowo dalam konferensi pers di kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (29/11/2024) kemarin.
“Kalau kita rinci, program bergizi ini nanti rata-rata minimumnya atau rata-rata kita ingin memberi indeks per anak, per ibu hamil itu Rp 10.000 per hari, kurang lebih itu,” kata dia dilansir dari Kompas.com
Prabowo berdalih, pemerintah awalnya ingin menganggarkan program tersebut Rp 15.000 per porsi.
Namun ia menilai, anggaran Rp 10.000 per porsi sudah cukup untuk memenuhi gizi anak dan ibu hamil.
“Kami ingin Rp 15.000 (per porsi), tapi kondisi anggaran mungkin Rp 10.000 kita hitung untuk daerah-daerah itu cukup, cukup bermutu dan bergizi,” tuturnya.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya