TRIBUNJAKARTA.COM - Fakta baru kasus anak bunuh ayah dan nenek di Lebak Bulus, Cilandak, Jakarta Selatan, diungkap oleh Kapolres Metro Jakarta Selatan, Kombes Ade Ari Rahmat Idnal.
Ade mengatakan sang ibu berinisial AP (40), korban penusukan oleh anaknya berinisial MAS (14), sering menjadi teman curhat MAS.
AP acapkali bercerita ke MAS mengenai masalah keluarga.
Ia beberapa kali bercerita mengenai kondisi APW (40), ayahnya ke MAS.
"Sang anak tersebut sering dicurhati oleh ibunya masalah keluarga, bercerita harusnya ayah sudah bisa promosi, ayah bekerja di bagian IT tapi saat ini belum naik jabatan. Kan naik jabatan bisa nambah secara ekonomi," ujar Ade seperti dikutip dari acara Hotroom di Metro TV yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
"Dan yang terakhir, dia juga pernah bercerita bahwa akan diajak liburan oleh sang ayah, tapi tiba-tiba tidak jadi, tidak usah lah kata ibu, lebih baik uangnya digunakan hal lain," tambahnya.
Ade melihat dari analisa sementara bahwa sang anak mendapatkan tekanan psikis karena sering dicurhati sang ibu.
"Jadi, ada tekanan psikis," tambahnya.
Ingin jadi komika
Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Arifah Fauzi sempat menemui MAS, anak berusia 14 tahun yang nekat menghabisi nyawa ayah dan neneknya di Lebak Bulus, Jakarta Selatan.
Dalam pertemuan itu, Arifah berkomunikasi baik dengan MAS.
Ia pun mencoba untuk menggali terkait sosok anak yang dikenal memiliki kepribadian baik dan ramah itu.
MAS mengungkapkan cita-cita terpendamnya ingin menjadi seorang komika, sebutan untuk orang yang melakukan kegiatan lawakan tunggal (stand up comedian).
"jadi pada saat itu (berbicara dengan Ibu Menteri) dia ingin menjadi komika, bahwa dia ingin menjadi orang yang bermanfaat bagi banyak orang," kata Nahar, Deputi Perlindungan Khusus Anak KemenPPP seperti dikutip dari Metro TV News yang tayang pada Rabu (4/12/2024).
Saat sedang berbicara intens dengan Arifa, MAS menampakkan penyesalannya dan ingin segera menemui sang ibu berinisial AP (40), yang lolos dari pembunuhan itu.
Kendati sudah berbicara dengan MAS, pihak KemenPPP belum bisa menyimpulkan motif dari MA melakukan pembunuhan terhadap keluarganya.