Viral di Media Sosial

Bikin Nangis, Kakek Penjual Sayur Sakit Cuma Bisa Makan Nasi Sambal dan Garam: Tetap Bersyukur

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

TRIBUNJAKARTA.COM - Momen Kakek Anwar yang berusia kurang lebih 90 tahun hanya makan nasi, sambal mentah dan garam viral di media sosial.

Kakek Anwar yang sehari-hari berjualan sayur sudah nyaris satu minggu tidak berdagang lantaran sakit.

Video Kakek Anwar saat makan hanya menyantap sambal di cobek ditambah garam membuat haru.

"Gimana enggak nangis ngelihat seorang kakek penjual sayur, makan nasi hanya pakai cabe dan garam," tulis akun instagram @sayaphati dikutip TribunJakarta.com, Kamis (19/12/2024).

"Kakek bilang tetap bersyukur," tulis akun tersebut.

Kakek Anwar tinggal sebatang kara di gubuk yang tidak memiliki penerangan.

Dalam video yang diunggah, tampak Kakek Anwar tidak berpakaian dan hanya mengenakan celana training kumal.

Ia duduk di lantai beralaskan semen. Kakek Anwar langsung mencampurkan nasi dengan sambal di ulekan. Lalu, ia menambahkan garam dan langsung menyantapnya.

Tim Sayaphati sempat mendatangi kediaman Kakek Anwar.

"Saat kita mendatangi kakek ternyata kakek sedang makan hanya dengan nasi yang sudah 2 hari dipanas kan di tungku kayu bakar dan hanya dengan sambal mentah yang di giling nya dengan garam," tulis akun tersebut.

KLIK SELENGKAPNYA: Pilu Kakek Yatin Terjatuh dari Sepeda Viral. Ia Kelelahan Belum makan dan Minum. Dagangan Kakek Yatin Belum Laku. Tangis Syukur Bertemu Penolong.

Sosok dibalik akun instagram @sayaphati

Dikutip dari Tribunnews.com, sosok dibalik akun instagram @sayaphati bernama Windi.

Pria asal Palembang ini memberi nama tagline kegiatan berbaginya dengan sebutan "Project Bahagia".

Windi menceritakan bagaimana dia mendirikan komunitas berbagi ini, Kamis (19/11/2020).

"Aku udah jalanin project ini udah 4 tahun lalu di komunitas sayap hati ini. Untuk nama projectnya, aku namain baru aja dengan sebutan Project Bahagia," cerita Windi.

Pria ini menceritakan kisah dibalik ia mendirikan sayaphati dengan project bahagia.

"Jadi aku punya cerita, awal mulanya sepatuku sobek terus ada ibu-ibu ngasih uang aku Rp 200 ribu untuk beli sepatu baru."

"Cerita ini menyentuh banget di hidupku. Aku ingin semua orang lewat project bahagia ini bisa bikin orang ngerasa masih banyak yang peduli dan berbagi kebahagiaan buat kalian," ucapnya

Ia menceritakan Project Bahagia yang sudah berjalan selama 4 tahun ini telah mencapai sekitar 300 target.

"Sayaphati ini kayak akun sosial aja, tapi relawan ada si di beberapa kota," ucapnya.

Windi menceritakan lebih detal tentang sayaphati.

"Jadi sayaphati ini sebuah akun sosial Instagram yang berbagi hal positif, inspirasi untuk menggerakan hati orang untuk melakukan hal baik," ucapnya.

Ia menceritakan sayaphati hanya dipegang oleh dirinya sendiri.

"Sayaphati saya sendiri, tapi untuk relawan yang membantu sayaphati dalam menyerahkan bantuan ada. Ada di Makassar, Pontianak, Jakarta Timur," ujarnya.

Windi menceritakan sayaphati berawal dari Instagram, sedangkan di TikTok baru saja.

"Awalnya Instagram, kedua, TikTok justru baru, share hal yang berdampak baik, ketiga YouTube," ceritanya.

Windi juga menyampaikan perekrutan relawan sayaphati dilakukan secara sukarela. Namun, tetap memperhatikan keseriusan relawan dalam membantu sayaphati ini.

Ia menceritakan dirinya memang sejak SMP sudah suka melakukan donasi dan membantu sesama karena panggilan hatinya sendiri.

Menurutnya, kegiatan berbagi ini kalau tidak dari panggilan hati, akan sulit bertahan.

"Karena kalau ngelakuinnya enggak dari hati karena terpaksa gitu, terus numpang tenar dari akun sosial enggak akan bertahan lama," ucap Windi tegas.

Windi menitipkan pesan bagi kaum muda lainnya untuk tetap melakukan hal yang positif.

"Jangan takut berbagi, jangan takut untuk melakukan hal baik, karena percayalah apa yang kamu lakuin setulus hati itu akan menyentuh hati seseorang," ucapnya.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

Berita Terkini