Asosiasi Sebut Penguatan Peran BUMN Jamin Stabilitas Harga Daging

Asosiasi dorong pemerintah memperkuat peran BUMN untuk stabilitasi harga daging. Diketahui harga daging tinggi beberapa bulan terakhir.

TRIBUNJAKARTA.COM/BIMA PUTRA
STABILITAS HARGA DAGING - Lapak pedagang daging sapi di Pasar Kramat Jati, Kecamatan Kramat Jati, Jakarta Timur, Jumat (29/4/2022). Asosiasi dorong pemerintah memperkuat peran BUMN untuk stabilitasi harga daging. Diketahui harga daging tinggi beberapa bulan terakhir. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Asosiasi Pedagang Daging Indonesia (APDI) mendorong pemerintah memperkuat peran Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk stabilitasi harga daging.

Diketahui, harga daging sapi yang terus bertahan tinggi sejak Iduladha 2025 atau pada Juni 2025.

Dikutip dari Tribunnews.com, harga daging sapi di pasaran masih tinggi berkisar Rp120.000-Rp130.000 per kg sejak Lebaran Iduladha 2025.

Ketua Umum APDI, Asnawi, mengatakan kehadiran perusahaan negara dinilai dapat menjamin kepastian harga.

Menurut Asnawi, peran BUMN yaitu PT Berdikari dan PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI), hanya sebagai fasilitator. 

Hal itu berdampak pada tata niaga yang dikuasai oknum swasta sehingga harga daging di pasaran tidak terkendali.

"Berdikari dan PPI enggak punya orang (untuk tata niaga). Kalau BUMN cuma jadi fasilitator, buat apa?" kata Asnawi dalam keterangannya, Rabu (13/8/2025).

Asnawi menyampaikan, tingginya harga daging di pasaran dalam beberapa bulan terakhir diduga karena oknum swasta yang menguasai rantai distribusi. Sebab, stok daging sejatinya melimpah.

"Tingginya harga daging di pasar ketika stoknya melimpah karena adanya oknum yang memonopoli dari hulu sampai hilir," imbuhnya.

Ia menerangkan, masuknya produk daging olahan impor ke Indonesia dengan harga lebih murah membuat persaingan tidak kompetitif. 

Oleh karena itu, muncul desakan kepada pemerintah agar membuka keran impor daging segar agar persaingan lebih sehat, seperti daging kerbau dari India.

Pemerintah pun akhirnya membuka keran impor tersebut dengan memberikan penugasan kepada dua BUMN, PT Berdikari dan PT PPI. 

Setelah harga bagus, kata Asnawi, masuklah kepentingan oknum swasta.

Hal senada disampaikan Ketua Ikatan Pedagang Pasar Indonesia (Ikappi), Abdullah Mansuri. Ia berpendapat, pemerintah harus berperan untuk mengendalikan harga daging di pasaran.

"Kami mendorong agar pemerintah melakukan upaya-upaya penguatan untuk daging sapi bisa lebih maksimal," ucapnya saat dihubungi terpisah.

Halaman
12
Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved