TRIBUNJAKARTA.COM - Dua kasus bos rental mobil berujung tewas dinilai mirip.
Kasus pertama yakni bos rental mobil Ilyas Abdurahman (48) yang ditembak oknum TNI di rest Area KM 45 Tol Tangerang-Merak, Kamis (2/1/2025).
Saat itu, Ilyas bersama keluarga dan tim mengejar mobil Honda Brio yang diduga akan digelapkan.
Ilyas sempat meminta pendampingan ke Polsek Cinangka. Namun, permintaan itu ditolak jajaran Polsek Cinangka.
Kasus kedua yakni bos rental mobil asal Kemayoran Burhanis (52) yang tewas ddikeroyok massa di Sukolilo, Pati pada Kamis (6/6/2024).
Saat itu, Burhanis turun langsung mengambil mobilnya yang dibawa kabur oleh para penyewa.
Empat bulan sebelum Burhanis tewas, korban sempat melaporkan kasus penggelapan mobil yang dialaminya ke Polres Metro Jakarta Timur, tapi pelaku belum tertangkap.
"Bulan Juni tahun 2024 seingat saya di Pati juga ada mirip peristiwa serupabos rental mobil sudah minta bantuan polisi tapi bantuan tak kunjung datang meninggal itu bos rental," kata Reza Indragiri dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Diskursus.Net, Rabu (8/1/2025).
"Situasinya mirip sekali. Lagi-lagi kita bertanya-tanya Seberapa jauh sih sesungguhnya kesanggupan teman-teman terutama di kepolisian untuk menyikapi situasi-situasi kritis," kata Reza.
Reza lalu mengingat saat diundang oleh Badan Kerja Sama Internasional Jepang (Japan International Cooperation Agency) beberapa tahun silam.
Saat itu, Reza diberi kesempatan melakukan studi tentan perpolisian masyarakat.
Reza mengungkapkan saat itu belum ada smartphone maupun blackberry. Internet pun belum secanggih saat ini.
Ia lalu mengunjungi markas National Police Agency atau Kepolisian Nasional Jepang.
"Saya melihat di ruangan besar itu seperti central command ada tiga bagian," katanya.
Dimana, bagian sisi kiri menerima pengaduan. bagian tengah untuk mengolah pengaduan dan bagian ketiga mengirim pesan kepada petugas yang berada di lokasi terdekat.