TRIBUNJAKARTA.COM - Kecelakaan bus yang membawa jemaah umrah Indonesia di Arab Saudi mendapatkan sorotan Anggota Komisi VIII DPR RI Maman Imanulhaq.
Legilator dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu mendorong adanya evaluasi terhadap penyelenggaraan umrah dan haji.
Hal tersebut dilakukan agar peristiwa kecelakaan bus yang membawa jemaah tidak terjadi lagi.
"Keprihatinan ini membawa rasa duka yang mendalam, sekaligus juga memunculkan evaluasi serius terhadap penyelenggaraan umrah dan haji di masa depan," kata Maman Imanulhaq dikutip dari Kompas.com, Jumat (28/3/2025).
"Jangan asal pakai kendaraan, jangan asal karena punya harga yang murah akhirnya dipakai dan mengakibatkan kecelakaan," tambahnya.
Ia meminta standarisasi dari sisi transportasi harus ditingkatkan dan memenuhi standar keselamatan ketat.
Termasuk dalam pemilihan sopir yang mengangkut jemaah umrah dan haji yang berasal dari Indonesia.
"Bahwa alat-alat transportasi yang dipakai para jemaah umrah dan juga haji harus memenuhi standar keselamatan bagi jemaah, termasuk tentu sopir," ujar dia.
Maman mengingatkan, pada musim haji terkadang ada pengemudi yang tidak mengetahui rute perjalanan dan melanggar aturan keselamatan.
Untuk itu, lanjut Maman, ini akan menjadi catatan evaluasi Komisi VIII DPR bersama Pemerintah supaya tidak ada jemaah Indonesia mengalami insiden serupa.
"Kita tahu bahwa ketika (penyelenggaraan) haji terkadang ada sopir yang dadakan, tidak melalui proses sertifikasi yang memadai," ujarnya.
"Mereka tidak tahu rute bahkan menjalankan pengendaraannya di luar ketentuan. Ini tentu menjadi catatan penting," paparnya.
Lebih lanjut, ia menekankan pentingnya peran para pemandu untuk mengingatkan sopir supaya berhati-hati dalam berkendara ketika membawa para jemaah.
Para pemandu juga harus aktif mengecek kondisi kendaraan yang dipakai jemaah agar selalu dalam kondisi baik.
"Jangan asal pakai kendaraan, jangan asal karena punya harga yang murah akhirnya dipakai dan mengakibatkan kecelakaan."