Saat hendak naik lagi ke badan jalan ban mobil tersebut selip.
Mobil berwarna biru tua itu akhirnya oleng kekanan hingga melewati markah jalan.
"Saat bersamaan dari arah berlawanan (timur ke barat) melaju bus dengan nomor polisi S-7704-UA yang dikemudikan Suwarno, 46 tahun, asal Tuban. Sehingga terjadi kecelakaan," tandasnya.
Akibat benturan keras yang terjadi, mobil Panther dan bus sama-sama mengalami ringsek parah.
Tujuh penumpang mobil meninggal dunia, sementara sopir dan kenek bus mengalami patah tulang.
"Empat orang meninggal dunia di TKP, tiga korban sempat kritis dinyatakan meninggal dunia juga," katanya.
"Jadi seluruh penumpang mobil Panther sebanyak tujuh orang meninggal dunia, kami temukan passport," ungkapnya.
Sementara, Eko Perkoso, Kondektur Bus Rajawali Indah, memberikan kesaksian terjadinya peristiwa kecelakaan maut tersebut.
Menurutnya, sebelum kejadian kecelakaan terjadi, penumpang sempat berteriak histeris.
Teriakan penumpang itu menjadi saksi kecelakaan maut bikin tujuh penumpang tewas.
"Posisi saya tadi berada di tengah habis narik (uang) ke penumpang, tiba-tiba penumpang teriak lalu bruak terjadi tabrakan," kata Eko Perkoso
Daftar Korban Meninggal Dunia Penumpang Mobil Panther :
1. Muhammad Aqib, 27 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban. (Yang berangkat umrah)
2. Besar, 65 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban
3. Lislikah, 53 tahun, Desa Tuwiri Wetan, Kecamatan Merakurak, Tuban