Namun uang kiriman ayah C dan D tidak menentu sehingga tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan mereka.
Oleh karena itu, Patmi pun terpaksa harus berhemat.
Tetapi kedua cucunya itu tak bisa memahami upaya yang dilakukan Patmi agar mereka bisa tetap bertahan hidup.
Setiap kali minta uang atau keinginannya tak dituruti, cucunya itu selalu marah-marah.
Sang cucu pergi dari rumah
Kabar terkini, kedua cucu Patmi memutuskan untuk pergi dari rumah usai marah-marah kepada sang nenek.
Setelah kisah tersebut viral, tim gabungan dari DP3AKB, Dinas Sosial, dan unit PPA Polres Grobogan, langsung mendatangi rumah Patmi di Desa Warukaranganyar Kec Purwodadi, Grobogan, Selasa (29/4/2025) siang.
Upaya rehabilitasi yang sedianya akan dilakukan oleh petugas gabungan tersebut, gagal dilakukan karena kedua cucu Patmi tak dapat ditemui.
Dalam narasi di video yang diunggah akun Tiktok @kabar.grobogan, dijelaskan keberadaan D hingga saat ini belum diketahui karena pergi tanpa pamit setelah marah-marah dengan Patmi beberapa waktu lalu.
Sementara C, pergi ke Jakarta untuk bekerja di warung proyek sejak tanggal 23 April 2025.
"Kami akan menunggu mereka pulang. Setelah itu akan kami rehabilitasi dan akan kami dampingi, dengan harapan kejiwaannya kembali stabil. Upaya ini mendapat dukungan dari pihak keluarga," jelas Kepala Dinas Sosial Grobogan Indri Agus Velawati.
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya.