TRIBUNJAKARTA.COM - Mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN), AM Hendropriyono, mengatakan yang bisa mengubah ormas Gerakan Rakyat Indonesia Bersatu (GRIB) Jaya ialah sosok sang ketua umum sendiri, Hercules.
Hendropriyono mengibaratkan seperti penyakit kanker yang menjangkiti tubuh.
"Mengatasi kanker yang membunuh sel-sel kita, harus sel kita sendiri. Sekarang kan banyak caranya pakai macem-macem, jenis pengobatan nuklir. Keluarkan sel-sel kita, diproses di luar dimasukkan lagi, kemudian disuruh lawan (penyakitnya). Jadi, yang melawan tuh sel kita sendiri," ujar Hendropriyono seperti dikutip YouTube Prof Rhenald Kasali yang tayang pada 4 Mei 2025.
Demikian juga dengan penanganan ormas GRIB Jaya yang dikonotasikan sebagai ormas preman.
Hendropriyono mengatakan Hercules sendiri lah yang bisa mengubah persepsi masyarakat terhadap ormas GRIB.
"Agen perubahan premanisme ini adalah dia (Hercules) sendiri. Jadi, kalau mau mengubah GRIB ini menjadi sesuai keinginan kita, suruh si Hercules bersihkan sendiri. Ini yang saya sebut, penggalangan dan operasi 4 Sama."
"Jadi harus sama-sama hidup, sama-sama bekerja, sama-sama berunding, sama-sama berjuang untuk menghapuskan premanisme. Suruh (Hercules) dia ngabisin sendiri," katanya.
Hendropriyono lalu membandingkan dengan sosok 'preman berjubah', Jafar Umar Thalib.
Ia mengatakan Jafar Umar Thalib diminta secara paksa untuk mengubah laskarnya.
"Kita juga suruh dia sendiri yang memberhentikan, 'kalau tidak kamu saya punya blackmail'. Jadi, saya banyak sekali bantu, memang bantuan itu untuk menjebak," katanya.
Hercules, Korban konspirasi global
Di tengah perseteruan Hercules dengan sejumlah purnawirawan TNI, mantan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) Tahun 2001-2004, AM Hendropriyono, mengungkit masa lalu sang eks preman tersebut.
AM Hendropriyono bercerita bahwa Hercules dan juga para prajurit TNI yang kala itu terlibat dalam perang Timor Timur adalah korban dari konspirasi global.
Mereka terpaksa terlibat dalam perang di Timor Timur karena diotaki oleh Amerika Serikat.
Saat itu, Front Revolusioner untuk Kemerdekaan Timor Timur (Fretilin) dianggap Amerika sebagai penganut komunis.
"Dia (Hercules) dan para prajurit kita, adalah korban dari konspirasi global. Yang nyuruh kita ke Timor Timur dulu siapa? Amerika. Dia (Amerika) mau balas kekalahannya di Vietnam."