TRIBUNJAKARTA.COM - Juru bicara GRIB Jaya Razman Arif Nasution merespons keras tindakan yang dilakukan Advokat Penegak Hukum Antipremanisme yang mencoba mengusik ketenangan Hercules Rosario de Marshall.
Tim Advokat Penegak Hukum Antipremanisme tiba-tiba muncul dalam rapat dengan Komisi III DPR RI melaporkan Hercules, pada Rabu (7/5/2025).
Di momen itu, pengacara Saor Siagian meminta kepada DPR untuk segera menindak ormas GRIB Jaya.
Saor juga menyinggung Hercules yang berani mengancam Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi hingga Mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo.
"Saya masih ingat beberapa waktu lalu, Hercules mengatakan saya akan kerahkan 50 ribu orang Jabar," katanya.
Saor Siagian pun bahkan tidak bisa menjamin dirinya bisa keluar dari gedung DPR RI dengan selamat usai menyuarakan hal tersebut.
Namun ia menegaskan sudah siap dengan konsekuensinya.
"Kalaupun kami menyuarakan ini, nyawa kami sebagai taruhannya, adalah penghormatan kami terhadap hukum," tegasnya.
"Kita tidak benci kepada siapa-siapa, tapi kami menunjukkan fakta," tambah Saor.
Ia pun meminta Komisi III DPR RI untuk bisa mendorong pihak terkait agar bisa memberikan tindakan tegas.
"Supaya komisi III mendesak kumham kenapa tidak ada tindakan. Ini yang telanjang di tempat kita, bagaimana dengan yang lain?," katanya lagi.
Saor juga menyoroti beberapa ormas yang kerap kelihatan membawa senjata api.
"Ormas-ormas itu ada PM-nya, pakai pestol, tapi tidak ditindak. Apakah dia kebal hukum?," tanya Saor lagi.
Adanya pelaporan tersebut turut membuat Hercules dan para pembelanya seperti kebakaran jenggot.
Juru bicara GRIB Jaya Razman Arif Nasution merespons keras adanya aduan soal Hercules kepada para wakil rakyat di senayan.
Razman Nasution meradang dan mempertanyakan kapasitas dari tim advokat itu berani melaporkan Hercules.
"Apa urusan tim advokat anti premanisme suruh DPR RI dan kapolri suruh tangkap," kata Razman dikutip dari media sosialnya, Jumat (9/5/2025).
"Anda kalau bicara jaga-jaga ya bos, kau siapa? suruh-suruh tangkap orang, salah Pak Hercules apa ?," sambung Razman memanas.
Menurut Razman, advokat yang mendatangi DPR ini memiliki ciri seperti ke arah provokator.
"Ini yang begini-begini nih yang jadi provokator, besok terjadi apa-apa kau tuduh kami, padahal kau yang cari masalah," kata Razman.
Dia pun memperingatkan ke tim advokat yang mendesak aparat menangkap Hercules ini agar tidak menyinggung GRIB Jaya.
Razman mengakui bahwa dia juga setuju jika tim advokat ini tujuannya memberantas preman.
Namun menurutnya tidak semestinya sampai menyuruh aparat tangkap orang ini dan orang itu.
"Saya ingatkan, jangan singgung Pak Hercules, karena kami tidak menyinggung anda," kata Razman.
"Kalau anda membentuk tim advokasi anti premanisme, monggo, kita juga setuju itu diberantas. Tapi jangan suruh tangkap ini tangkap ini," sambung Razman.
"Kalau kalian ingin bergerak membantu negara memberantas korupsi dan premanisme, kita dukung. Tapi jangan paksa penegak hukum untuk memproses kader-kader GRIB apalagi ketua umum," katanya.
Razman menegaskan bahwa Ketum GRIB Jaya, Hercules juga memiliki ketegasan terkait kader-kadernya.
Hercules tidak mentoleransi kejahatan sekecil apapun bagi para kader GRIB.
"Apa urusannya suruh tangkap suruh tangkap ?, yang bersalah itulah yang di proses. Kita semua memahami filosofi hukum kan ?," kata Razman.
Razman pun meminta kepada pihak Komisi III DPR RI untuk bersikap netral.
"Kami setuju proses pelaku kejahatan, tapi jangan paksa orang suruh tangkap ini suruh ini. Emang kau siapa ?, orang gak bersalah dihukum," katanya.
"Kami juga minta, kiranya Komisi III dpr ri bersikap netral," ungkap Razman.
(TribunJakarta)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel https://whatsapp.com/channel/0029VaS7FULG8l5BWvKXDa0f.
Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya