Razman pun menegaskan hubungan Hercules dengan Prabowo Subianto terbilang baik.
Ia pun heran adanya tim advokat antipremanisme yang mendatangi Komisi III DPR RI.
Saya sebagai jubir tidak menoleransi aksi kejahatan dari kader GRIB. Silahkan proses. Pak Hercules menelpon langsung Kapolda Metro Jaya. Adapun saudara TS yang katanya membakar mobil kita beritahu dia bukan kader GRIB," kata Razman.
Razman mengungkapkan bahwa ormas merupakan bagian dari perkumpulan anak bangsa.
"Jadi kalian tidak akan bisa memecah belah GRIB JAYA secara internal, dengan Bapak Prabowo. Tidak bisa memecah belah Pak Hercules dengan Prabowo," katanya.
Sementara itu, Razman juga mengunggah tulisan pada bagian caption instagram.
Razman menegaskan bahwa Hercules tidak terlibat dalam kejahatan apapun saat ini.
"Karena itu sangatlah keliru dan bhkan patut di duga oknum oknum pengacara yang datang ke Komisi III DPR RI tersebut diduga telah memprovokasi dan diduga melakukan ujaran kebencian kepada Hercules yang dapat dilakukan tindakan hukum kepada oknum oknum pengacara dimaksud," ungkapnya.
Razman menyatakan bahwa tidak seorang pun di negara ini yang berhak memaksa seseorang untuk ditangkap apalagi orang yang disuruh tangkap tersebut tidak melakukan kejahatan," imbuhnya.
Razman mengingatkan agar pihak pihak manapun untuk tidak memancing di air keruh karena kondisi GRIB JAYA dan Hercules saat ini baik saja.
"Sebagai Ormas yang lagi berkembang dan semakin besar, maka GRIB JAYA akan senantiasa mawas diri dan tetap merapatkan barisan sekaligus semakin membulatkan tekadnya untuk mendukung penuh pemerintahan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sekaligus berada di garda terdepan jika ada yang coba-coba memecah belah pemimpin di bangsa ini," ungkapnya.
Saor Minta Hercules Ditindak
Advokat Saor Siagian mengungkit ucapan Ketua Umum GRIB JAYA, Hercules terkait pengerahan 50 ribu anggotanya untuk menggeruduk Gedung Sate, kantor Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi atau yang akrab disapa KDM.
Saor menyinggung perilaku para ormas-ormas saat Rapat Dengar Pendapat Umum (RDPU) Komisi III DPR RI dengan Advokat Hukum Anti Premanisme di Kompleks Senayan, Jakarta pada Rabu (7/5/2025).
"Ada viral misalnya ketika Hercules dalam salah satu perusahaan karena tidak bisa kemudian diberikan apa kepentingannya kemudian perusahaannya ditutup," kata Saor Siagian dikutip TribunJakarta.com dari akun Youtube Kompas TV, Kamis (8/5/2025).