"Kalau dari kami perspektif advokat sudah sangat telanjang ini mestinya harus sudah ditindak," tegasnya.
Saor lalu mengingat pernyataan Hercules beberapa waktu lalu yang menanggapi ucapan Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
Advokat senior itu mengutip ucapan Hercules karena dirinya bertempat tinggal di Jawa Barat.
"Saya masih ingat beberapa waktu yang lalu yang pimpinan, saudara Hercules mengatakan saya akan kerahkan 50.000 orang ke Jawa Barat karena mungkin gubernur Dedi Mulyadi ketepatan gubernur saya. Saya tinggal di Jawa Barat dan saya harus terbuka. Saya memilih beliau. Minta maaf ini tentu sudah selesai. Bukan dalam konteks kampanye lagi, Bro," ungkapnya.
Saor menuturkan saat Dedi Mulyadi diancam setelah mengungkit nama ormas.
Selain itu, Saor juga menyinggung peristiwa pembakaran mobil polisi di Depok.
"Ada apa? itulah yang sekarang terjadi di Depok. Bukan saja aparat penegak hukum kita, polisi kita kemudian dikejar-kejar, tetapi ada tiga mobil polisi kemudian mereka bakar. Kalau itu saja kemudian tidak ada lagi tindakan," jelasnya.
Menurut Saor, ormas tersebut sudah layak dibekukan mengacu pada undang-undang organisasi kemasyarakatan.
Bahkan, Saor mengaku bertaruh nyawa saat menyinggung ormas. Ia mengatakan hal tersebut disuarakan sebagai penghormatan terhadap hukum.
"Itulah menurut kami kenapa ini penting, sangat urgen, kita tidak benci kepada siapa-siapa. Saya kembalikan tidak. Tapi kami harus menyebutkan fakta-fakta. Itulah urgensinya bahwa ini harus segera kita selesaikan," imbuhnya.
Respon Hercules
Sedangkan, Ketua GRIB JAYA, Hercules, merasa gerah dengan beberapa pengacara yang mengadu ke Komisi III di DPR Pada Rabu (7/5/2025).
Para pengacara itu meminta agar Hercules segera ditangkap.
"Mereka-mereka ini adalah rombongan atas nama pengacara, artinya saya di sini merasa terganggu. Karena negara ini negara hukum, semestinya kalau memang benar mereka ini pengacara semestinya mereka tahu hukum," katanya seperti dikutip dari Seleb Oncam News yang tayang pada Kamis (8/5/2025).
Menurut Hercules, rombongan pengacara itu tiba-tiba menyenggolnya. Aduan dari mereka ke Komisi III membuat syok anak dan istrinya.