SSS adalah mahasiswi Fakultas Seni Rupa dan Desain (FSRD).
3. Ortu minta maaf
SSS diduga mengunggah meme Presiden Prabowo bercium dengan mantan Presiden Joko Widodo di akun medsos X miliknya. Penangkapan SSS viral setelah diunggah oleh akun X bernama @MurtadhaOne1.
"Pihak orang tua dari mahasiswi ini sudah datang ke ITB pada Jumat ini. Mereka sudah menyatakan permintaan maaf, " kata Nurlaela.
Ia menambahkan, ITB pun telah berkoordinasi dengan Ikatan Orang Tua Mahasiswa (IOM). "Pihak kampus tetap memberikan pendampingan bagi mahasiswi itu, " tambahnya.
Ketua Keluarga Mahasiswa (KM) ITB Farell Faiz juga membenarkan adanya penangkapan mahasiswa berinisial SSS.
Dalam kasus ini, Farrel menegaskan pihaknya akan memberikan pendampingan.
"Kami selaku KM ITB bersama elemen lainnya selalu ada pendampingan dari awal kasusnya viral, " ucap Farell.
4. Respons pihak presiden
Kepala Kantor Kepresidenan Hasan Nasbi berkomentar soal penangkapan mahasiswi Institut Teknologi Bandung yang diduga membuat meme Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-7 RI Joko Widodo.
Menurut dia, anak muda semestinya cukup dibina dalam mengutarakan pendapat, tidak perlu sampai diganjar hukuman.
”Kalau dari pemerintah, kalau itu anak muda, ya, mungkin ada semangat-semangat yang telanjur. Mungkin lebih baik dibina, ya, karena masih sangat muda. Itu bisa dibina. Bukan dihukum,” kata Hasan, seusai mengisi acara diskusi publik bertajuk ”Ada Apa dengan Prabowo”, di Jakarta, Sabtu (10/5/2025).
Dengan adanya pembinaan, Hasan berharap, kritik-kritik bisa disampaikan secara lebih baik. Namun, ia juga bisa memahami jika terkadang ada sebagian anak muda yang terlalu bersemangat ketika menyampaikan pendapat mereka. Situasi itu dimungkinkan dalam prinsip demokrasi yang berjalan di negara ini.
Hanya saja, Hasan menyayangkan apabila suara kritis itu dilontarkan tanpa bisa dipertanggungjawabkan. Terlebih jika muatannya cenderung berisi hinaan.
”Ruang ekspresi itu harus diisi dengan hal-hal yang bertanggung jawab. Bukan dengan hal-hal yang menjurus kepada penghinaan atau kebencian,” kata Hasan.
Pada kasus itu, Hasan menegaskan prinsip pemerintah untuk sebatas memberikan pemahaman dan pembinaan atas kritik. Kendati begitu, ia menyerahkan kembali kepada aparat penegak hukum jika ada unsur-unsur pelanggaran yang terjadi.
Penangkapan mahasiswi itu, lanjut Hasan, juga tidak ada sangkut pautnya dengan Presiden Prabowo.