Orang Dekat Sebut Barak Militer ala Dedi Mulyadi Terdesign, Sang Gubernur: Bukan 'Sambal Dadak'

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

SEKDA UNGKAP RAHASIA KDM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi dan Sekda Jawa Barat Herman Suryatman di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi, Senin (5/5/2025).

TRIBUNJAKARTA.COM - Sekretaris Daerah Jawa Barat (Sekda Jabar), Herman Suryatman membongkar program barak militer ala Gubernur Jawa Barat, Dedi Mulyadi yang menuai polemik.

Di tengah banyaknya pihak yang mengusik program pengiriman siswa nakal ke barak militer ini, Herman memastikan segala sesuatunya dalam program tersebut sudah terdesign.

Sekalipun pembinaan karakter untuk siswa nakal di barak militer hanya berlangsung selama tiga pekan.

"Orang kan nyangkanya spontan. Ya anak-anak tawuran dan sebagainya langsung bawa ke barak. Saya kira tidak demikian," katanya dikutip dari unggahan IG Dedi Mulyadi, Rabu (4/6/2025).

Diketahui, postingan tersebut merupakan cuplikan dari dialog Herman bersama Helmi Yahya dalam channel Youtube Helmi Yahya Bicara.

Herman blak-blakan jika standar kompetensi untuk para siswa, standar pelatih, hingga biaya untuk pendidikan barak militer sudah dipikirkan secara matang oleh Sang Gubernur. 

"Kami lakukan kaji cepat kami. Kami siapkan designnya. Standar kompetensi lulusannya, kami identifikasi, kami siapkan juga standar isinya, kurikulumnya. Kami siapkan standar prosesnya. Kemudian standar untuk pelatih, untuk pembina, untuk pendidiknya. Kemudian standar biayanya, standar saarana prasaarana, standar pengelolaannya, walaupun hanya tiga minggu kami siapkan designya," sambungnya.

Bahkan, perjanjian kerjasama juga disiapkan termasuk kehadiran psikolog klinis.

"Orang kan tidak paham itu," jelasnya.

lihat foto Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi berencana menghapus pekerjaan rumah (PR) bagi siswa di seluruh sekolah yang ada di wilayahnya. Namun kebijakan bebas PR sudah lebih dulu diterapkan di Surabaya.

Jawaban Dedi Mulyadi

Dedi Mulyadi pun memberikan tanggapannya terkait pernyataan orang dekatnya itu.

Mantan Bupati Purwakarta ini langsung kasih paham para pengkritik kebijakan barak militer yang digagasnya.

Terlebih pengiriman siswa nakal ke barak militer ini didesak Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) untuk dihentikan sementara.

"Program untuk rakyat #JawaBarat bukanlah 'sambal dadak'. Kami memasaknya sampai matang, baru kami sajikan," tegasnya dalam caption instagram.

Rahasia Spontanitas Dedi Mulyadi

Halaman
12

Berita Terkini