Api yang muncul kemudian membesar dan menyebar ke rumah yang ada di sampingnya.
“Titik apinya infonya dari (rumah warga) lagi masak kue, posisinya ditinggal, terus apinya merambat,” ujar Solihin dikutip dari Kompas.com, pada Jumat (6/6/2025).
Solihin mengatakan kebakaran terjadi saat sebagian besar warga sedang menunaikan shalat Jumat di masjid.
Ia mengaku terkejut saat kembali dari masjid dan mendapati rumahnya sudah dilalap si jago merah.
“Kami pas habis salat Jumat di masjid seberang tahu-tahu apinya sudah gede. Ya, sudah habis semua,” tambah dia.
Sementara itu, warga lain bernama Jauhari (30) menceritakan bahwa saat kebakaran terjadi, dirinya sedang tertidur pulas.
Ia terbangun ketika merasakan hawa panas dan melihat api besar sudah membakar bagian belakang rumahnya.
“Waktu itu saya lagi tidur, di belakang rumah saya tiba-tiba besar aja, itu dari warung mie,” tutur Jauhari.
Seperti halnya Solihin, rumah Jauhari juga ludes terbakar.
Ia tak sempat menyelamatkan barang berharga apa pun karena kobaran api yang cepat membesar.
Kondisi semakin sulit karena banyak warga yang berdesakan di depan rumah untuk menyelamatkan barang-barang mereka masing-masing.
Ratusan Rumah Ludes Terbakar
Hingga Sabtu (7/6/2025), terdata sebanyak 485 rumah warga ludes terbakar, sementara jumlah korban yang mengungsi sebanyak 1.900 jiwa.
Para warga korban kebakaran itu mengungsi di tenda-tenda yang didirikan sejumlah instansi dan relawan di lapangan dekat lokasi kebakaran.
Sedikitnya ada 13 tenda yang didirikan di sana, mulai dari milik Kementerian Sosial, Badan Penanggulangan Bencana Daerah DKI Jakarta, Dinas Sosial DKI Jakarta, hingga Polres Metro Jakarta Utara.