Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Dionisius Arya Bima Suci
TRIBUNJAKARTA.COM, GAMBIR - Ketua Umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) Kaesang enggan berkomentar soal peluangnya bersaing dengan sang ayah, Joko Widodo dalam bursa calon ketua umum PSI.
Adapun pertanyaan ini disampaikan usai Kaesang bertemu dengan Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung di Balai Kota Jakarta pada Kamis (12/6/2025) sore.
Awalnya, Kaesang menjelaskan kepada awak media isi pertemuannya dengan Gubernur Pramono Anung.
Kemudian saat ditanya peluang Jokowi maju dalam Pemilu Raya PSI, Kaesang kemudian ogah berkomentar.
Ia berdalih tak enak membicarakan soal internal PSI di kantor Gubernur Pramono Anung.
“Jangan di sini, jangan di sini. Enggak baik, enggak baik,” ucapnya sambil menghindari awak media.
Ditanya lebih lanjut apakah Kaesang masih berminat maju sebagai Ketua Umum PSI, ia kembali enggan menjawabnya.
“Eh jangan di sini, jangan,” ujarnya.
Kaesang pun kembali mengelak saat ditanya apakah dirinya akan mempersilakan Jokowi menududuki kursi Ketua Umum PSI atau tidak.
“Jangan, kangan di sini, ini tempat pak gubernur, enggak enak. Enggak enak saya komentar PSI di sini,” kata Kaesang sambil menutup rapat pintu mobilnya.
Sebelumnya, Presiden ke-7 Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dan Ketum PSI petahana Kaesang Pangarep disebut-sebut bakal bersaing memperebutkan kursi ketua umum Partai Solidaritas Indonesia (PSI) selanjutnya.
Partai berlogo bunga mawar merah itu bakal menggelar Pemilu Raya melalui e-voting pada Kongres Nasional PSI untuk memilih ketua umum pada Juli 2025 mendatang.
Ketua DPP PSI, William Aditya Sarana menuturkan nama Jokowi muncul dalam bursa calon ketua umum karena menjadi sosok yang dianggap layak untuk memimpin PSI ke depan.
"Pak Jokowi adalah mentor bagi kami. Jadi, Pak Jokowi punya tempat istimewa di sini. Sehingga, wajar apabila namanya digaungkan oleh kader kami," kata Ketua Fraksi PSI DPRD DKI Jakarta ini beberapa waktu lalu.