Penggemar Dedi Mulyadi di AS Datang ke Lembur Pakuan,Slogan 'Bapak Aing' Lebih Dulu Menggema di Arab

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

IDOLA WARGA AMERIKA - Karena gaya kepemimpinannya, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi ternyata memiliki banyak pengagum dan penggemar di Boston Amerika Serikat. Para penggemar dan pengagum Dedi Mulyadi di Amerika Serikat adalah warga asal Indonesia yang tinggal di Amerika Serikat, baik mereka yang WNI (warga negara Indonesia) maupun yang sudah menjadi warga negara AS.

TRIBUNJAKARTA.COM - Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi kini didatangi tamu jauh yang berasal dari Boston, Amerika Serikat.

Marleni, merupakan Warga Negara Amerika Serikat yang dulunya merupakan seorang Warga Negara Indonesia (WNI).

Ia terang-terangan menyukai gaya kepemimpinan sang gubernur hingga rela datang ke Lembur Pakuan, Subang.

Dalam Youtube @KANGDEDIMULYADICHANNEL, ibu tiga anak ini merupakan keturunan Padang dan Banjarmasin ini lebih dulu menjelaskan asal usulnya.

Ia mengaku pernah menikah dengan pria keturunan Belanda yang  tinggal di Boston.

Lantaran ingin mengadopsi seorang anak, Marleni akhirnya memutuskan untuk mengubah kewarganegarannya.

Di sinilah, Mantan Bupati Purwakarta itu menanyakan maksud dan tujuan Marleni datang ke kediamannya.

"Mau ketemu bapak," ucap Marleni dikutip Tribun Jakarta, Jumat (13/6/2025).

"Ngapain ketemu saya?," tanya Dedi Mulyadi.

lihat foto Momen Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi tengah terjebak macet dan mendadak naik motor patwal masih menjadi sorotan. Ada 4 fakta soal ini yang wajib kamu tahu nih.

"Mau ketemu bapak, saking bapak terkenalnya di sana," sahut Marleni.

Dedi Mulyadi kemudian bertanya bagaimana tanggapan warga Boston mengenai dirinya.

"Semua di Youtube-Youtube bapak tuh semua pada lihat, teman-teman saya itu semua. Udah gitu saya banyak mempelajari dari cara bapak memimpin semuanya smapai anak saya bilang 'Mami kenapa sih itu nonton gak ada habis-habisnya'," jawab marleni.

"Tapi anak saya juga salut cara bapak memimpin, semuanya berani, tegas, sat set sat set, cepat sekali, dalam rangka 100 hari," tambahnya.

Kemudian Dedi Mulyadi menyebut bahwa hal itu merupakan pencitraan.

Namun dirinya justru membantah ucapan itu dengan menceritakan jika salah satu temannya yang asli Bandung menyukai Dedi Mulyadi, ketika berdialog dengan Bahasa Sunda.

Halaman
12

Berita Terkini