Lukisan Pram-Doel Naik Kuda Spesial HUT ke-498 Jakarta Karya Amor Pandawa Lima Dibanderol Rp 49 Juta

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

LUKISAN PRAM-DOEL - Lukisan berjudul Menuju Kota Global karya Amor Pandawa Lima dipamerkan di North Art Space Pasar Seni Ancol. Menyambut HUT ke-498 Kota Jakarta, Pasar Seni Ancol menggelar pameran lukisan melibatkan 42 seniman mulai 22 Juni-5 Juli 2025. (TRIBUNJAKARTA.COM/GERALD LEONARDO AGUSTINO).

Laporan Wartawan TribunJakarta.com, Gerald Leonardo Agustino

TRIBUNJAKARTA.COM, PADEMANGAN - Pasar Seni Ancol mengadakan pameran lukisan spesial HUT ke-498 Kota Jakarta yang melibatkan 42 seniman dengan total 95 karya yang dipamerkan.

Salah satu lukisan yang menarik perhatian adalah gambar Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung dan Wakil Gubernur Jakarta Rano Karno alias Bang Doel yang diperagakan sedang menaiki kuda.

Lukisan itu dipamerkan di galeri North Art Space (NAS) Pasar Seni Ancol, Pademangan, Jakarta Utara, mulai 22 Juni sampai 5 Juli 2025.

Berdasarkan pengamatan, lukisan bergaya realis itu memperlihatkan wajah Pramono dan Rano Karno yang tersenyum sumringah tatkala menunggangi kuda.

Kedua pemimpin Jakarta itu digambarkan dengan pakaian layaknya koboi, yakni kemeja jins biru dengan syal merah melekat di leher.

Pram-Doel juga dilukiskan sedang mengenakan topi koboi ketika menunggangi kuda mereka masing-masing yang terlihat seperti sedang berlari kencang.

Karya seni ini dilukis oleh seniman senior dari Pasar Seni Ancol, Amor Pandawa Lima.

Amor melukiskan Pram-Doel yang menunggangi kuda itu menggunakan cat minyak pada media kanvas berukuran 140 x 140 sentimeter.

Lukisan itu dibuat tahun ini, menjelang HUT ke-498 Jakarta, dan diberi judul "Menuju Kota Global".

Adapun harganya cukup fantastis, yakni dibanderol Rp 49.800.000 yang tiga angka depannya menggambarkan usia Kota Jakarta yang kini telah mencapai 498 tahun.

Pameran Lukisan HUT Jakarta

Manajer Pasar Seni Ancol Suparyanto mengatakan, para seniman yang terlibat dalam pameran ini ialah mereka yang sehari-hari berkarya dan beraktivitas di kawasan tersebut.

Menurutnya, pameran ini hasil kolaborasi antara Pasar Seni Ancol dengan Dinas Kebudayaan DKI Jakarta serta Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Parekraf) DKI Jakarta.

"Selain kita mengadakan pameran, juga nanti ada perform di panggung utama kita, ada tarian, terus kemudian ada perform dari teman-teman seniman dan lain-lain," kata Suparyanto kepada TribunJakarta.com, Minggu (22/6/2025).

Pameran lukisan ini kembali membangkitkan kehidupan di Pasar Seni Ancol yang kini cenderung sepi semenjak pandemi beberapa tahun silam.

Kemudian, ekosistem kesenian di kawasan itu juga turut bergeliat lagi, sehingga Pasar Seni Ancol kembali bisa dikunjungi banyak orang untuk menghargai maupun membeli karya seni para seniman di sana.

"Intinya harapan kami dengan menyelenggarakan pameran ini Pasar Seni bisa bangkit lagi, terus kemudian teman-teman seniman juga bisa berkarya, lebih terekspos lagi, terus kemudian dari pelaku-pelaku penggemar seni bisa datang lagi kembali ke Pasar Seni," ucap Suparyanto.

Kurator pameran, Joko Kisworo, mengungkapkan tantangan dalam memilih karya yang sesuai dengan tema pameran.

Ia menyebut proses kurasi tidak mudah karena harus menyesuaikan konten karya dengan konteks tema dan keberagaman gaya dari masing-masing seniman.

"Karena memang sesuai tema yang saya tuliskan, kan temanya Warna Jakarta Menuju Kota Global. Jadi Jakarta, kita tahu bahwa Jakarta itu sangat beragam. Tetapi keberagaman itulah yang akan kita tangkap dalam pameran ini," jelas Joko yang juga merupakan seniman Pasar Seni Ancol.

Menariknya, harga karya dalam pameran ini menggunakan simbol angka 498 yang merujuk pada usia Kota Jakarta tahun ini.

Harga lukisan dibanderol mulai dari yang paling murah Rp 498.000 hingga yang paling mahal Rp 49.800.000.

Joko menjelaskan, angka tersebut merupakan hasil kesepakatan bersama sebagai bentuk penghormatan terhadap perayaan HUT Jakarta.

Diketahui, Pasar Seni Ancol saat ini dihuni sekitar 50 seniman aktif.

Selain melukis, para seniman juga terlibat dalam kegiatan edukasi seni seperti melukis langsung di hadapan pengunjung.

Pameran ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan komunitas seni setelah terdampak pandemi dan sekaligus memperkuat peran Pasar Seni Ancol sebagai ruang kreatif dan budaya di Jakarta.

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Tags:

Berita Terkini