TRIBUNJAKARTA.COM - Konflik antara Wakil Gubernur Jawa Barat Erwan Setiawan dengan Sekretaris Daerah Herman Suryatman belum juga mereda.
Selama ini, kubu Erwan yang terus menyuarakan ketidakcocokan dengan Herman Suryatman.
Berikut fakta perseteruan Wakil Gubernur Erwan dengan Sekda Herman:
1. Jarang Ada di Kantor
Serangan pertama dilakukan saat sidang paripurna DPRD Jabar, Kamis (19/6/2025).
Saat itu, Erwan menuding Sekda jarang hadir dalam rapat paripurna hingga jarang berada di kantor.
"Dan juga sekalian tanyakeun kamana wae (tanyaidalamn kemana aja) Sekda gitu," kata Erwan.
"Selama saya paripurna mewakili Pak Gubernur belum pernah saudara Sekda hadir dan sekarang pun di kantor nggak pernah ada, coba tanyakan yang terhormat anggota DPRD, terimakasih," tambahannya.
Menanggapi hal itu, Herman menyampaikan permohonan maaf dan menjelaskan ketidakhadirannya karena sedang menjalankan tugas dari Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi.
"Hatur uninga, patali jadwal Pak Gubernur sareng disposisi beliau tiasa ditingal di update protokol. (Dikarenakan bentrok dengan jadwal pak gubernur dan disposisi beliau, bisa dilihat di update protokol)," jelasnya.
2. Soal Bonus Persib
Saat konvoi Persib juara, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi memang meminta Sekda untuk memberikan bonus juara untuk Persib.
Nyatanya, uang patungan dari ASN itu tak sesuai target.
Komisaris PT Persib Bandung Bermartabat (PBB), Umuh Muchtar, yang tak lain ayah Erwan Setiawan kemudian memilih mengembalikan bonus hasil patungan ASN tersebut karena tak sesuai yang dijanjikan.
"Uang yang dijanjikan Rp1 miliar itu Sekda sudah berkoar-koar ke mana-mana dan sudah memberikan uang kadedeuh dikumpulkan Rp365 juta. Sudah diinstruksikan kepada staf di Persib, saya tolak," ucapnya.