TRIBUNJAKARTA.COM - Dokter forensik Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo, dr. G. Yoga Tohijiwa, Sp.FM membeberkan penyebab luka lebam di tubuh diplomat Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Arya Daru Pangayunan (39).
Dokter Yoga lalu menyebut memar di lengan Arya Daru Pangayunan dikarenakan aktivitas korban di rooftop Kemenlu.
Berdasarkan rekaman CCTV, menunjukkan pada Senin malam (7/7/2025) atau sehari sebelum ditemukan tewas dengan wajah terbungkus lakban, Arya Daru Pangayunan naik ke rooftop lantai 12 sekitar pukul 21.43 WIB.
Namun, Praktisi Hukum dan HAM Nicholay Aprilindo meragukan penyebab luka lebam tersebut.
Ia pun mendapatkan informasi mengenai aktivitas Arya Daru di rooftop Kementerian Luar Negeri.
Awalnya, Nicholay menyampaikan hasil ahli forensik RSCM terkait luka lebam yang ada di tubuh suami Meta Ayu Puspitantri.
"Hasil autopsi. Luka terbuka dangkal dengan tepi tidak rata pada bibir bawah dalam. Kemudian luka lecet pada pipi kanan luka lecet pada leher," kata Nicholay dikutip dari HotRoom Metro TV, Kamis (31/7/2025).
Lalu, tubuh Arya Daru mengalami memar pada kelopak atas mata sebelah kiri dan bibir bawah bagian dalam.
"Memar pada lengan atas bagian kanan dan bawah tenggorokan ditemukan lendir dan busa halus putih kemerahan, sembap paru pembengkakan paru, pelebaran pembuluh darah dan bintik-bintik pendarahan," kata Nicholay.
"Darah berwarna gelap dan encer gambaran kekurangan oksigen akut pada jantung. gangguan pertukaran oksigen pada saluran napas atas yang menyebabkan Kematian. Ini berdasarkan pernyataan dari ahli forensik," sambung Nicholay.
Nicholay pun mempertanyakan luka sebanyak itu, namun dikatakan Arya Daru bunuh diri.
"Pertanyaannya sebelum dia lakban, dia tutup dengan plastik dulu. Baru kemudian lakban. Yang kedua, dikatakan hanya ditemukan sidik jari," katanya.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Harian Kompolnas Arief Wicaksono memberikan penjelasannya terkait Arya Daru menaiki rooftop Kemlu di lantai 12.
Ia mengakui ditemukannya memar di tubuh Arya Daru. Arief menjelaskan bahwa pagar beton pembatas lebarnya 30 cm dan tinggi 150 cm.
"Dia menekan beton pembatas itu cukup lama," kata Arief.