Laporan Wartawan TribunJakarta.com Elga Hikari Putra
TRIBUNJAKARTA.COM, KEMBANGAN – Sehari usai insiden tercampurnya BBM pertalite dengan bio solar, SPBU 34.116.12 Kembangan, Jakarta Barat masih tutup operasional.
Pantauan TribunJakarta.com Selasa (5/8/2025) siang, nampak garis polisi terpasang di tabung yang tercampur antara pertalite dan bio solar tepatnya di area pengisian sepeda motor.
Kendati begitu, untuk stand penjualan motor, minimarket maupun pengisian angin masih tetap beroperasi.
Sementara itu, jajaran manajemen SPBU 34.116.12 Kembangan hari ini dipanggil oleh Polres Metro Jakarta Barat untuk dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut.
"Pasti kami BAP. Kami panggil mereka hari ini untuk BAP," kata Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Barat, AKBP Arfan Zulkan Sipayung saat dikonfirmasi, Selasa (5/6/2025).
Arfan mengatakan, pihaknya memanggil tiga orang dari pihak SPBU, termasuk manajer dan supervisor.
"Saksi-saksi seperti petugas pada saat itu, manajer, supervisor. Kami periksa dari pagi pukul 10.00 WIB, belum bisa dipastikan sampai jam berapa," ungkapnya.
Menurut Arfan, insiden ini bisa dikenakan pidana apabila terbukti terjadi kelalaian.
Jika terbukti ada kelalaian, bisa dikenakan Undang-Undang nomor 8 tahun 1999 tentang perlindungan konsumen.
Sebelumnya viral di media sosial mengenai puluhan sepeda motor mogok seusai mengisi bahan bakar di SPBU kawasan Kembangan, Jakarta Barat, Senin (4/8/2025) siang.
Dalam video yang viral, nampak sejumlah pemotor itu mengeluhkan motornya mogok usai berjalan beberapa meter dari SPBU.
Motor tersebut kemudian dibawa ke bengkel yang berada tepat di samping SPBU.
Manajer SPBU 34.116.12 Kembangan, Ramses Sitorus mengakui bahwa memang kesalahan pihaknya terhadap mogoknya puluhan motor tersebut.
Pasalnya, tabung BBM yang harusnya diisi pertalite justru diisi solar.