Ia mengatakan penggodokan Merah Putih One For All sudah digarap sejak setahun lalu.
"Proses ini sudah kita gagas setahun yang lalu. Standar bikin film itu kan prosesnya setahun. Ketika masuk kepada post pro itu kurang lebih 3 bulan sampai 2 bulan prosesnya itu pematangan," terangnya.
"Nah, kenapa kita bikin film animasi anak merah putih? Ini adalah merupakan keterpanggilan sebagai anak bangsa dan para pekerja kreatif perfilman Indonesia. Apa yang mau hendak diberikan kepada bangsa dan negara pada 80 tahun kemerdekaan Republik Indonesia," tambah Sonny.
Sonny mengaku pihaknya sengaja memilih genre film anak karena dunia film Indonesia sedang dibanjiri genre film untuk dewasa dan horor.
Ia ingin menyajikan film alternatif sehingga bisa dinikmati oleh anak-anak, khususnya saat HUT ke-80 RI. Oleh karenanya, Sonny tidak terlalu memikirkan akan balik modal dengan filmnya ini.
Baginya niat awal film Merah Putih One For All adalah bentuk sumbangsih untuk bangsa.
"Kalau ini banyak menontonnya meledak, ya alhamdulillah artinya investasi kita kembali. Kalau toh enggak ada (balik modal), kita sudah punya poin kita memberikan sesuatu di hari kemerdekaan," tandas Sonny.
Merah Putih One For All adalah film animasi Indonesia bertema nasionalisme yang dijadwalkan tayang di bioskop mulai 14 Agustus 2025, menjelang peringatan Hari Kemerdekaan RI ke-80.
Film ini diproduksi oleh Perfiki Kreasindo di bawah Yayasan Pusat Perfilman H Usmar Ismail, dengan Toto Soegriwo sebagai produser utama dan Endiarto serta Bintang Takari sebagai sutradara dan penulis naskah.
Film "Merah Putih One For All" ini menceritakan tentang sekelompok anak yang terpilih menjadi Tim Merdeka oleh pemimpin desa menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
Tim tersebut, terdiri dari delapan anak dengan latar belakang budaya yang berbeda, yakni Betawi, Papua, Medan, Tegal, Jawa Tengah, Makassar, Manado, dan Tionghoa.
Mereka dipilih untuk menjaga Bendera Pusaka yang akan dikabarkan pada Upacara 17 Agustus. Namun tiga hari sebelum upacara, Bendera Merah Putih itu hilang.
Mereka kemudian bersatu untuk mencari Bendera Pusaka yang hilang secara misterius.
Dikutip Cinema XXI, film "Merah Putih One For All" ini tersedia dalam spesifikasi dua dimensi dengan durasi 1 jam 10 menit. (TribunJakarta.com/Tribunnews.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya