Menyikapi masalah ini, Ari Lasso mengajak perwakilan musisi lain untuk bertemu dan duduk bareng dengan WAMI.
Kendati begitu, ia memperingatkan agar pertemuan itu dilakukan dengan kepala dingin dan terbuka, tanpa ada lobi-lobi dari pihak manapun.
"Mari perwakilan musisi bertemu dengan WAMI dengan hati lapang dan kepala dingin. Terbuka, tak ada lobi-lobi remang-remang. Its just bussiness nothing personal," tulisnya.
Sebelumnya diberitakan, penyanyi Ari Lasso mengungkap kekecewaannya terhadap Lembaga Manajemen Kolektif (LMK) Wahana Musik Indonesia (WAMI) terkait royalti yang ia terima.
Menurut Ari Lasso, nominal royalti yang masuk sebesar Rp 765.594, dan nama penerima pada rekening transfer bukanlah namanya, melainkan orang lain.
Ia menyebut hal ini sebagai lelucon.
“Kekonyolan yang paling hebat adalah Anda transfer ke rekening ‘Mutholah Rizal’.
Terus hitungan di laporan Ari Lasso itu punya saya atau punya Pak Mutholah Rizal?
Atau hitungan itu memang punya saya tapi WAMI salah transfer ke Mutholah Rizal,” tulis Ari Lasso dikutip Senin (11/8/2025).
Ari Lasso menilai, kesalahan semacam ini bisa merugikan para pencipta lagu maupun musisi.
“Sebuah lembaga dengan manajemen yang (maaf) sangat buruk dan berpotensi merugikan, baik negara—dalam hal ini Dirjen Pajak—maupun para musisi anggota Anda,” tulis Ari Lasso.
“Banyak ‘permainan’ atau kecerobohan yang cukup layak untuk diperiksa lembaga negara, dalam hal ini mungkin BPK, KPK, atau Bareskrim. Bukan untuk menghukum, tetapi untuk menjadikan @wami.id sebagai sebuah lembaga yang kredibel,” tambah Ari Lasso.
Berkaca dari masalah ini, Ari Lasso mempertanyakan kinerja WAMI.
“Dear @wami.id, bagaimana cara Anda mengelola organisasi? Katanya ketuanya sekarang musisi yang sangat saya kagumi, Mas Adi Kla (@adiadrian22). Mohon pencerahan,” tutur Ari.
Ari Lasso lalu memutuskan untuk membebaskan bagi penyanyi wedding hingga cafe untuk menyanyikan lagu-lagu hitsnya.