5 Fakta Majelis Taklim di Bogor Ambruk: Data Korban, Teriakan Takbir, Dedi Mulyadi Datang Hari Ini

Lima fakta Majelis Taklim Ashobiyyah ambruk pada Minggu (7/9/2025) pagi. Dedi Mulyadi datangi lokasi hari ini, Senin (8/9/2025).

TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
MAJELIS TAKLIM AMBRUK - Suasana IGD RSUD Kota Bogor yang menjadi tempat perawatan korban majelis taklim ambruk di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025). Majelis Taklim Ashobiyyah yang beralamat di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor, Minggu (7/9/2025). 
  • Dedi Mulyadi datangi lokasi kejadian hari ini
  • Korban Majelis Taklim di Bogor ambruk bertambah
  • Detik-detik Majelis Taklim ambruk di Bogor 

TRIBUNJAKARTA.COM - Majelis Taklim Ashobiyyah ambruk pada Minggu (7/9/2025) pagi.

Peristiwa nahas itu terjadi saat ibu-ibu menggelar peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW. 

Insiden yang menimbulkan korban jiwa itu terjadi pada pukul 09.00 WIB.

Majelis Taklim pimpin Ustaz Zulpaldi Harahap itu  beralamat di Kampung Ciapus RT 5/4, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

TribunJakarta.com merangkum lima fakta mengenai peristiwa ambruknya Majelis Taklim di Bogor:

1. Dedi Mulyadi Datangi Lokasi

Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengungkapkan dirinya akan menengok korban pada hari ini, Senin (8/9/2025).

Hal itu diungkapkan Dedi Mulyadi melalui akun insatgram @dedimulyadi71

"Pagi hari ini menuju Kabupaten Bogor untuk menengok korban Jemaah Maulid di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor," katanya.

Dedi Mulyadi menyampaikan belasungkawa atas insiden majelis taklim ambruk di Kampung Ciapus, Desa Sukamakmur, kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Dedi mengatakan bahwa Pemprov Jabar siap menanggung semua biaya perawatan bagi para korban luka.

Termasuk pula bagi keluarga korban meninggal dunia juga akan diberi santunan.

Dedi mengaku siap memberikan bantuan biaya pendidikan untuk anak sekolah yang orang tuanya meninggal dalam insiden tersebut.

Dedi Mulyadi berharap musibah ini tidak lagi terulang di kemudian hari. Dia pun mengajak kepada masyarakat untuk lebih berhati-hati.

Untuk kepada keluarga korban yang meninggal, Dedi menyampaikan duka yang mendalam dan mendoakan yang terbaik.

2. Data Korban

BPBD Kabupaten Bogor mencatat total sebanyak 89 orang menjadi korban dalam insiden ini yang terjadi pada Minggu (7/9/2025) sekitar pukul 09.00 WIB.

"85 korban luka-luka dan empat orang meninggal dunia," ujar Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Bogor, M. Adam Hamdani, Minggu (7/9/2025).

Adapun korban meninggal dunia dalam insiden ini yaitu Irni Susanti sempat dilarikan ke RS Medika Dramaga, Wulan sempat dilarikan ke RS PMI, Nurhayati sempat dilarikan ke RS PMI, dan Yuli sempat dilarikan ke RS Ummi.

Saat ini para korban yang merupakan warga sekitar telah dipulangkan ke rumah duka dan sebagian telah dimakamkan.

3. Teriak Takbir

Detik-detik majelis taklim di Ciomas, Kabupaten Bogor ambruk diungkap oleh korban selamat.

Bangunan lantai dua yang diisi oleh lebih dari 50 jemaah itu tiba-tiba ambruk saat acara sedang berlangsung karena tak kuat menahan beban.

Korban bernama Euis mengungkap detik-detik peristiwa mengerikan yang terjadi sekitar pukul 09.00 WIB, Minggu (7/9/2025).

Ia mengatakan, saat kejadian Majelis Taklis diisi oleh kaum ibu-ibu dari kampung tersebut dan wilayah sekitar.

Wanita berusia 35 tahun itu mengungkapkan, pada saat kejadian tak ada tanda-tanda bangunan tersebut akan ambruk sehingga tidak ada yang sempat melarikan diri.

"Tiba-tiba aja, enggak ada kretk-kretek, langsung ambruk aja gitu. Pas kejadian yaudah nge-blank aja, ada lah teriakan ibu-ibu, ada pada zikir gitu," ujarnya, Minggu (7/9/2025).

Meski selamat dalam insiden ini, Euis mengalami luka pada bagian tangan kanan dan bibirnya akibat terkena puing reruntuhan.

Euis mengatakan, tangan kanan telah mendapatkan perawatan dan harus menggunakan gips serta perban.

"Saya pas duduk di pintu, ikut ke bawah (terbawa reruntuhan) cuma saya langsung bangun aja saya masih enggak kerasa kan nyari bantuan ke depan. Ini patah tangan sama bibir," ungkapnya. 

4. Kisah Anak Korban Tewas

Seorang wanita bernama Irni Susanti (48) tewas dalam insiden ambruknya Majelis Taklim Ashobiyyah di Desa Sukamakmur, Kecamatan Ciomas, Kabupaten Bogor.

Anak korban, Ikdon mengungkapkan bahwa pada saat kejadian sang ibu sedang mengikuti acara peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW bersama ibu-ibu lainnya.

Ia mengaku tidak mengetahui kejadian tersebut secara pasti, sebab saat kejadian pria berusia 20 tahun itu sedang berada di rumah.

"Saya juga gak menyaksikan soalnya saya dipanggil, banyak yang teriak-teriak gitu minta tolong, bukan 1-2 orang lagi," ujarnya kepada wartawan, Minggu (7/9/2025).

Saat itu, pria yang karib disapa Idon itu mengaku langsung bergegas ke lokasi kejadian untuk mencari keberadaan sang ibu. 

Sambil melakukan pencarian, ia juga membantu mengevakuasi ibu-ibu lainnya yang menjadi korban dalam kejadian ini.

"Saya nyari-nyari juga sambil bantu orang lain, kepikiran ibu saya, saya juga ngeliat orang lain, susahlah nyari ibu saya sendiri. Saya bantu-bantu, angkat, sedangkan ibu saya juga belum ketemu," ungkapnya.

Di tengah pencarian yang dilakukannya, Idon mendapat informasi bahwa sang ibunda telah ditemukan oleh warga.

Ia pun langsung mendatangi ibunya lalu membawanya ke rumah sakit terdekat yakni RS Medika Dramaga.

Namun nahas saat tiba di rumah sakit, ungkapnya, korban sudah dinyatakan tak bernyawa.

"Saya ke rumah sakit naik angkot belum ada ambulans. (Meninggal) Lagi di jalan, soalnya pas dibawa masih masih teriak-teriak kesakitan," katanya.

5. Kondisi Bangunan

Adik pimpinan Majelis Taklim, Euis yang juga menjadi korban dalam insiden ini mengungkapkan, bangunan tersebut baru digunakan pada tahun ini.

Sebelumnya, kata dia, warga menggelar pengajian rutin di rumah yang tak jauh dari majelis taklim tersebut.

"Kalau majelis taklimnya jalannya sih ini udah lama, biasa di sini (di rumah) cuma itu udah dibangun. Kita biasa lah namanya biaya kita cuma biaya masyarakat, itu tuh beres beberapa bulan di situ," ujarnya, Minggu (7/9/2025).

Ia mengatakan, bangunan tersebut memiliki dua lantai yang di mana bagian bawah akan digunakan untuk kobong santri.

Sementara itu, bagian lantai dua digunakan untuk menggelar pengajian seperti yang saat ini dilakukan.

"Kalau atas kan kita satu blok itu ya namanya majelis taklim, kalau bawah itu udah disekat-sekat bukan tiang doang, udah bangunan, udah empat ruangan," terangnya. (TribunJakarta.com/TribunnewsBogor.com)

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved