Viral di Media Sosial

Kesaksian Guru dan Tetangga Soal Kakak Beradik Gantian Seragam Sekolah di Parung, Sesuai yang Viral?

Kisah kakak adik bernama Haikal (18) dan Haezar (15) di Parung, Kabupaten Bogor belakangan  viral di media sosial lantaran dianggap pilu.

|
Instagram @sahabatlangit.indonesia/TribunnewsBogor.com/Muamarrudin Irfani
KAKAK ADIK GANTIAN SERAGAM - Video yang memperlihatkan kakak beradik bergantian sepatu dan seragam untuk bersekolah viral di media sosial. Kakak beradik itu tinggal di wilayah Parung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat. 

TRIBUNJAKARTA.COM - Kisah kakak adik bernama Haikal (18) dan Haezar (15) di Parung, Kabupaten Bogor belakangan  viral di media sosial lantaran dianggap pilu.

Pasalnya kakak beradik tersebut terpaksa bergantian seragam dan sepatu demi bisa bersekolah.

Haezar yang duduk di kelas 9 SMP di wilayah Ciseeng, Kabupaten Bogor harus buru-buru pulang ke kontrakan untuk menyerahkan seragam pramuka yang ia pakai ke kakaknya, Haikal.

Dalam video viral yang dilansir TribunnewsBogor.com dari akun Instagram @sahabatlangit.indonesia, terlihat Haikal sudah menunggu di depan kontrakan sembari mengenakan kaos dan celana pendek.

Tiba di dekat kontrakan, Haezar langsung berlari melihat kakaknya yang sudah siap sedia.

Sembari melepas bajunya, Haezar mengungkap alasan kenapa ia terlambat pulang.

Sementara Haikal buru-buru memakai seragam pramuka bekas adiknya.

"Lama banget Zar," ujar Haikal.

"Tadi naik angkot," kata Haezar.

"Cepetan udah siang," pinta Haikal.

Bukan cuma seragam pramuka, Haikal dan Haezar juga saling bergantian sepatu.

Kakak adik beda usia tiga tahun itu memang memiliki tinggi badan dan perawakan mirip.

Alhasil sepatu mereka pun satu ukuran sehingga bisa dipakai bergantian.

Haikal dan Haezar, berasal dari keluarga kurang mampu dan tinggal di sebuah rumah kontrakan petakan yang jauh dari kata mewah.

Di dalam rumah kontrakan tersebut Haikal dan Haezar tinggal bersama ibu yang mengalami gangguan jiwa, nenek yang sudah sepuh, dan adik perempuan yang masih bersekolah kelas 3 SD.

Sedangkan ayahnya, telah berpulang kepangkuan sang Ilahi sejak lima tahun silam, tepatnya pada tahun 2020 lalu.

"Mereka tidurnya sama nenek sama mamanya, ayahnya udah meninggal," ujar tante pelajar tersebut, Dika Yuniasari, Kamis (18/9/2025).

Lalu apakah kehidupan Haikal dan Haezar sesuai dengan kisah yang viral?

Kata Sekolah

Haikal dan Haezar bersekolah di yayasan yang sama yakni Nurul Fajar di wilayah Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Haikal duduk di bangku kelas XII SMK Mutiara Insani jurusan Teknik dan Bisnis Sepeda Motor (TBSM). Sementara adiknya, Haezar merupakan pelajar kelas IX di SMP Fajar.

Wakil Kepala Sekolah Bidang kesiswaan, Alvin mengungkap keseharian kedua pelajar tersebut saat di sekolah.

Menurutnya, kakak-beradik tersebut memiliki kepribadian yang cukup berbeda saat berada di lingkungan pendidikan.

"Seperti anak sekolah biasanya, sopan, percaya diri pede kalau dari kakaknya, cuma kalau untuk adiknya lebih pendiam," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Jumat (19/9/2025).

Di samping itu, ia menyebut adik-kakak tersebut pada umumnya sama dengan pelajar pada umumnya dalam mengkuti pembelajaran.

Tak ada prestasi menonjol yang dimiliki keduanya, namun keduanya bukan termasuk pelajar yang bermasalah.

"Aman sih, engga pernah bermasalah juga. Prestasi dari keduanya sama seperti yang lain, mengkuti pembelajaran, normal seperti biasa," katanya.

Kata Tetangga

Tetanga Haikal dan Haezar, Nurma merasa prihatin dengan kondisi kedua bocah yang masa mudanya kurang beruntung tersebut.

Sebab, ayahnya telah berpulang ke Rahmatullah pada tahun 2020 lalu meninggalkan tiga orang anak yang memiliki masa depan panjang.

Sementara ibunya, Nina Rahmadini mengalami gangguan kejiwaan sejak sekitar enam hingga tujun tahun belakangan.

Dengan kondisi tersebut, bocah malang itu tinggal bersama neneknya yang sudah lanjut usia bernama  Sumiati (66).

Mereka tinggal di rumah kontrakan sempit dengan empat jiwa di dalamnya.

Untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari maupun biaya sewa kontrakan, mereka dibantu oleh keluarga besarnya.

Nurma mengaku ingin sekali membantu keluarga tersebut, namun karena keterbatasan yang dimilikinya tak mampu untuk berbuat banyak.

"Ya sebenarnya kasian sih, tapi bagaimana, namanya saya tetangga sama aja," ujarnya saat dijumpai TribunnewsBogor.com, Kamis (18/9/2025).

Menurutnya dengan viralnya video kedua pelajar tersebut saat bergantian menggunakan seragam pramuka terdapat hikmah di baliknya.

Ia mengatakan saat ini keluarga tersebut khususnya Haikal dan Haezar telah mendapat banyak perhatian dari berbagai pihak.

"Ya lebih bagus kalo memang viral mah, kalo kata saya lebih banyak yang bantu gitu, buat sehari-hari nya setiap hari juga pusing neneknya," katanya.

Lebih lanjut, Nurma pun berharap kedua pelajar tersebut dan adik perempuannya yang masih duduk di bangku kelas 3 SD mendapat lebih banyak lagi bantuan ke depannya. 

"Soalnya kalo lihat neneknya kasian kadang, kasian udah tua, ngurusin cucu namanya bapaknya engga ada," katanya.

Dapat disimpulkan kisah Haikal dan Haezar yang viral di media sosial, sesuai dengan kehidupan nyatanya.

(TribunJakarta.com/TribunnewsBogor)

 

Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya

 

  

Sumber: Tribun Jakarta
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved