Tangsel Belum Tenang: Habis Teror Bom di Sekolah Kini Ada Ledakan Misterius Hancurkan Gedung
Wilayah Tangerang Selatan kini belum tenang setelah marak serangkaian aksi teror yang terjadi hingga menyebabkan terjadinya ledakan misterius.
TRIBUNJAKARTA.COM - Wilayah Tangerang Selatan (Tangsel) kini belum tenang dan aman setelah marak serangkaian aksi teror yang terjadi hingga menyebabkan terjadinya ledakan misterius.
Terbaru, gedung Nucleus Farma di Jalan Jombang Raya, Pondok Pucung, Pondok Aren, mengalami ledakan pada Rabu (8/10/2025) malam.
Kejadian teror ledakan yang terjadi di malam hari ini menyebabkan bangunan hancur, atap ambruk, dan peralatan berserakan.
Bukan itu saja, dentuman keras terdengar hingga radius ratusan meter.
Polisi langsung mensterilkan lokasi dan melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP), namun hingga kini belum ada konfirmasi resmi soal penyebab ledakan atau korban jiwa.
Dikutip dari Kompas.com , insiden ini terjadi sekira pukul 20. 30 WIB.
Bangunan empat lantai masih berdiri, tapi bagian dalam dan depan gedung itu hancur.
Dari bagian depan gedung yang hancur, dapat terlihat sisi dalam gedung yang luluh lantak.

Kanopi yang terpasang di depan gedung juga tampak roboh dan tak berbentuk.
Rak yang dipakai untuk meletakan obat-obatan pun tergeletak di halaman gedung karena terpental akibat ledakan.
Begitupula dengan pecahan kaca akibat ledakan yang membuat serpuhannya berserakan hingga ke tengah jalan raya.
Namun serpihan kaca itu langsung dibersihkan polisi yang sudah tiba di lokasi.
Tidak hanya gedung Nucleus Farma, bangunan yang berada di sisi kanan gedung juga terdampak dari ledakan itu.
Seorang saksi mata bernama Vino mengaku mendengar suara keras sebelum bangunan itu hancur.
"Di dalam (gedung alat kesehatan) ada sekitar tiga orang lagi ngobrol aja, tiba-tiba ada ledakan besar terus atap roboh dan setelah kita coba keluar ternyata ada yang nimpa atap," ujar penjaga gedung alat kesehatan, Vino (37) dikutip dari Kompas.com.
Tim Gegana dari Polda Metro Jaya tiba di lokasi pukul 22.24 WIB dengan dua unit mobil taktis.
Petugas berpakaian lengkap melakukan penyisiran di area reruntuhan untuk memastikan tidak ada bahan peledak aktif atau potensi ancaman lanjutan.
Garis polisi dipasang di dua bangunan terdampak, dan warga diminta menjauh dari lokasi.
Kepala Unit Reserse Kriminal Polsek Pondok Aren, AKP Junaedi, membenarkan adanya ledakan dan menyatakan bahwa penyebabnya masih dalam penyelidikan.
“Ya benar, ini saya masih di TKP. Penyebab pastinya masih kami dalami,” ujarnya, seperti dikutip Warta Kota.
Teror Bom di Sekolah
Dua sekolah internasional di Tangerang dan Tangerang Selatan, Provinsi Banten mendapatkan teror bom.
Kedua sekolah yang mendapat ancaman bom adalah Jakarta Nanyang School dan Mentari Intercultural School.
Kedua sekolah internasional tersebut hanya berjarak kurang dari 10 kilometer.
Setelah anggota Brimob melakukan penyisiran di dua sekolah, tak ada benda mencurigakan maupun bom yang ditemukan.
Teror ancaman bom tersebut dikirim melalui pesan WhatsApp.

Dalam pesan tersebut, pelaku menyebut bom akan meledak dalam waktu 45 menit.
Mereka juga meminta tebusan 30.000 Dollar AS atau Rp497 juta lebih dalam bentuk Bitcoin.
Dalam foto yang beredar, pesan tersebut dikirim oleh nomor dengan kode negara Nigeria.
“Pesan ini ditujukan kepada semua orang. Kami telah menanam bom di sekolah kalian. Bom akan meledak dalam 45 menit. Jika kalian tidak membayar 30.000 dolar AS ke alamat Bitcoin kami,”
"Apabila uang tidak dikirimkan, kami akan meledakkan perangkat tersebut. Bila dilaporkan ke polisi, kami akan meledakkannya langsung di lokasi," isi pesan ancaman bom tersebut, dikutip dari TribunTangerang.com.
Ledakan Misterius Pamulang
Sebelum adanya dua insiden itu, telah terjadi ledakan misterius di daerah Pamulang, tepatnya di permukiman Jalan Talas II.
Tiba-tiba sekira pukul 05.17 WIB, ledakan menghancurkan tiga rumah yang posisinya masuk ke dalam gang dekat SMP Dharma Karya UT roboh hingga rata dengan tanah.
Sementara belasan rumah di sekitarnya terdampak.
Ledakan sempat disebut misterius karena tidak diketahui penyebabnya.
Terlebih. keterangan warga sekitar pusat lokasi, ledakan terjadi dari arah atap atau atas rumah.
Delapan orang tercatat menjadi korban ledakan tersebut, satu orang di antaranya, atas nama Agus (45) meninggal dunia.
Agus menderita luka bakar 90 persen akibat ledakan tersebut. Setelah sepekan dirawat di Rumah Sakit Tarakan, Jakarta Puat, ayah dua anak itu menghembuskan napas terakhirnya.
Setelah proses penyelidikan, polisi menyimpulkan penyebab ledakan misterius yang mengancurkan rumah-rumah warga di Pamulang Tangsel disebabkan kebocoran tabung gas 12 Kg di salah satu rumah warga.

"Berdasarkan hasil dari pemeriksaan Puslabfor Bareskrim Polri, bahwa penyebab dari ledakan tersebut adalah berasal dari kebocoran tabung gas 12 kilo dari salah satu rumah masyarakat yang berasal dari tempat kejadian perkara," kata Kapolres Tangsel AKBP Victor Inkiriwang , Jumat (19/9/2025).
Victor mengungkapkan, gas tersebut terakumulasi pada ruangan tertutup yang kemudian dipicu dengan penyalaan kompor.
"Kemudian terakumulasi pada satu ruangan tertutup, kemudian itu berasal dari dapur atau ruangan lainnya, kemudian terpicu oleh kompor sehingga kemudian ini terjadi ledakan," ungkapnya.
Sejumlah warga masih meragukan kesimpulan polisi terkait kebocoran gas sebagai penyebab ledakan.
Nafsiah (48), warga yang ruamhnya dekat dari lokasi pusat ledakan mengungkap kronologi aneh.
Menurutnya, sebelum ledakan terjadi, ada benda jatuh di kamarnya.
Benda tersebut seperti berjalan di plafon rumah, lalu tiba-tiba meledak.
Namun ledakan terjadi di rumah lain, sekitar 30 meter di depan rumah Nafsiah.
"Ada kaya benda jatuh, suaranya besar sekali, gak kecil, bedug gitu. Gak lama kaya kucing berantem, gimana sih kucing berantem, geruduk geruduk geruduk, dur, gitu," ujar Nafsiah kepada TribunJakarta di lokasi.
"Ledakannya di rumah depan," lanjutnya.
Nafsiah sedang berada di kamar saat benda yang belum diketahui itu tiba-tiba jatuh di atasnya.
"Benda jatuh itu di kamar saya, pas di kamar saya."
"Saya langsung keluar, suami saya kaget, manggil anaknya, anak saya gak apa apa, terus berantakan gini, di mana kejadiannya, ternyata di depan."
Setelah ledakan, Nafsiah melihat genting rumah tetangganya sudah berjatuhan dan pecah di tanah.
Ia melihat dari jauh, kondisi korban berdarah-darah.

"Korban berdarah-darah, yang luka parah ada empat," ujarnya.
Selain empat orang luka parah, tiga orang lain juga luka, dan dibawa ke rumah sakit.
Nafsiah merasa aneh dengan benda yang jatuh di kamarnya lalu meledak di rumah lain itu.
"Saya mah gak ngerti tuh," kata Nafsiah.
"Kalau gas bocor masa datengnya dari rumah saya dulu sih."
"Pokoknya kaya ada benda jatuh, kaya jalan, di atas genting. Makanya gentingnya pada rusak kan," tambahnya.
TribunJakarta melihat langsung kondisi plafon kamar Nafsiah yang memang terdapat lengkungan.
"Ini saja sudah hampir mau (ambruk) sudah turun," kata Nafsiah.
Kondisi serupa juga terlihat di ruang tamunya, plafonnya agak sedikit menurun.
Pantauan di area ledakan pukul 09.30 WIB, tiga rumah yang terdampak paling besar ledakan, hancur. Sleuruh atap ambruk rata dengan tanah.
Berita Terkait
- Baca juga: "Bu Dingin Banget Cepetan Kek" Korban Ledakan Misterius di Tangsel Menggigil: Badannya Kaya Es Batu
- Baca juga: Korban Ledakan di Pamulang Tangsel Meninggal Setelah Sepekan Dirawat, Agus Dimakamkan di Sukabumi
- Baca juga: Ledakan Misterius di Pamulang Tangsel: Kronologi Aneh Benda Jatuh hingga Kesimpulan Gegana
Baca berita TribunJakarta.com lainnya di Google News atau langsung di halaman Indeks Berita
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.